Jumlah Pemudik Kereta Api Naik 11 Persen, DPR Apresiasi dan Minta Pemerintah Tambah Kapasitas
Anggota DPR RI Bambang Haryo Soekartono mengapresiasi peningkatan jumlah pemudik kereta api sebesar 11 persen pada Lebaran 2025 dan meminta pemerintah menambah kapasitas angkut kereta api.

Anggota DPR RI Bambang Haryo Soekartono menyampaikan apresiasinya terhadap peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan kereta api selama Lebaran 2025. Peningkatan signifikan sebesar 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya ini menunjukkan tren positif dalam pilihan moda transportasi mudik. Hal ini disampaikan Bambang saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin, 7 April 2025.
Data Posko Angkutan Lebaran 2025 menunjukkan jumlah penumpang kereta api kumulatif mencapai 3.838.514 orang, meningkat dari 3.458.729 penumpang pada Lebaran 2024. Peningkatan ini juga terlihat pada data H+6 Lebaran, dengan jumlah penumpang mencapai 224.186 orang, naik 10,9 persen dibandingkan tahun lalu. KAI mencatat hari H Lebaran pada 31 Maret 2025, sehingga data tersebut membandingkan periode H+7 Lebaran 2025 dengan H+7 Lebaran 2024.
Menurut Bambang, peningkatan jumlah pemudik yang memilih kereta api mencerminkan minat masyarakat yang tinggi terhadap moda transportasi ini. Beliau menekankan pentingnya pemerintah merespon tren positif ini dengan meningkatkan kapasitas angkut kereta api. "Berarti ini perlu perhatian dari pemerintah untuk menambah jumlah rangkaian kereta atau perjalanan, sehingga kapasitas angkut meningkat," ujar Bambang.
Peningkatan Jumlah Penumpang dan Kapasitas Angkut
Bambang meyakini bahwa dengan peningkatan kapasitas angkut, jumlah pemudik yang menggunakan kereta api akan semakin bertambah. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi sektor transportasi dan perekonomian nasional. Pemerintah perlu mempertimbangkan penambahan jalur kereta api, peningkatan frekuensi perjalanan, dan modernisasi infrastruktur kereta api untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
PT KAI Daop 1 Jakarta mencatat angka kedatangan penumpang yang signifikan di beberapa stasiun utama pada H+6 Lebaran 2025. Stasiun Gambir mencatat kedatangan 16.839 penumpang, Stasiun Pasar Senen 19.581 penumpang, dan stasiun-stasiun lainnya seperti Jatinegara, Bekasi, Karawang, Cikarang, dan Cikampek mencapai 15.232 penumpang. Total kedatangan penumpang di Daop 1 Jakarta mencapai 51.452 orang, meskipun angka ini masih bersifat sementara dan akan diperbarui pada Selasa, 8 April 2025.
Data ini menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat selama periode arus balik Lebaran. Peningkatan jumlah penumpang ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi PT KAI untuk terus meningkatkan pelayanan dan kapasitas angkutnya. Pemerintah juga perlu mendukung upaya PT KAI dalam meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur kereta api agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.
Arus Balik Lebaran dan Antisipasi Pemerintah
Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mengkonfirmasi data kedatangan penumpang di Stasiun Gambir dan Pasar Senen. Ia juga menjelaskan bahwa data tersebut masih bersifat sementara dan angka pasti akan diumumkan pada hari berikutnya. Hal ini menunjukkan komitmen PT KAI dalam memberikan informasi yang akurat dan transparan kepada masyarakat.
Peningkatan jumlah pemudik yang signifikan ini menjadi indikator penting bagi pemerintah dalam merencanakan dan mengembangkan infrastruktur transportasi di masa mendatang. Investasi pada sektor perkeretaapian perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang, khususnya dalam menghadapi lonjakan penumpang selama periode mudik dan arus balik Lebaran.
Pemerintah perlu melakukan evaluasi dan perencanaan yang matang untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada tahun-tahun mendatang. Hal ini mencakup peningkatan kapasitas angkut kereta api, perbaikan infrastruktur, dan peningkatan kualitas layanan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik.
Kesimpulannya, peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan kereta api pada Lebaran 2025 menunjukkan tren positif dan menjadi acuan penting bagi pemerintah dalam pengembangan infrastruktur transportasi ke depannya. Apresiasi dari DPR RI terhadap peningkatan ini diharapkan dapat mendorong pemerintah untuk meningkatkan kapasitas angkut kereta api dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.