KA Logawa Tabrak Dump Truk di Jember, Satu Orang Tewas
Kecelakaan maut terjadi di Jember saat Kereta Api Logawa menabrak dump truk di perlintasan sebidang, mengakibatkan satu korban jiwa dan keterlambatan perjalanan kereta.

Jember, Jawa Timur - Sebuah kecelakaan tragis terjadi Senin pagi, 17 Februari 2024, di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kereta Api (KA) Logawa yang tengah melaju dari Stasiun Ketapang, Banyuwangi, menabrak sebuah dump truk di perlintasan sebidang. Insiden yang terjadi pukul 08.27 WIB di kilometer 201+6/7 antara Stasiun Arjasa dan Stasiun Jember ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
Kronologi Kecelakaan dan Dampaknya
Menurut Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, dump truk tersebut melanggar jalur kereta api. Akibatnya, KA Logawa langsung berhenti untuk pemeriksaan. Setelah dipastikan kondisi kereta aman dan truk telah menepi, KA Logawa melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Jember. Namun, pemeriksaan di Stasiun Jember menemukan kerusakan pada selang saluran udara KA Logawa, sehingga membutuhkan perbaikan.
Perbaikan tersebut menyebabkan keterlambatan perjalanan KA Logawa selama 19 menit. Kereta akhirnya diberangkatkan kembali pukul 08.55 WIB. KAI Daop 9 Jember menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan dan gangguan perjalanan KA Logawa relasi Ketapang-Purwokerto.
Imbauan Keselamatan dan Aturan Perlintasan Sebidang
Pihak KAI Daop 9 Jember mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melewati perlintasan sebidang kereta api. Cahyo Widiantoro menekankan pentingnya berhenti sebelum melintasi perlintasan dan memastikan tidak ada kereta yang mendekat sebelum melanjutkan perjalanan. Hal ini sejalan dengan peraturan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Pasal 114 UU tersebut mengatur kewajiban pengguna jalan untuk mendahulukan kereta api dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dulu melintas rel. Sementara itu, Pasal 296 mengancam pengemudi yang tidak berhenti saat sinyal kereta berbunyi atau palang pintu mulai turun dengan pidana kurungan tiga bulan atau denda Rp750.000. UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian juga menegaskan kewajiban pemakai jalan untuk mendahulukan kereta api di perlintasan sebidang.
Penyesalan KAI dan Harapan Ke Depan
KAI Daop 9 Jember menyesalkan masih adanya pelanggaran di perlintasan sebidang akibat kelalaian pengguna jalan. Mereka berharap masyarakat lebih waspada dan memastikan keamanan sebelum melintasi rel kereta api dengan cara berhenti sejenak, melihat ke kanan dan kiri, serta memastikan tidak ada kereta yang mendekat. Kecelakaan ini menjadi pengingat pentingnya kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas dan kewaspadaan bersama untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang.
Insiden ini juga menyoroti pentingnya peningkatan keamanan di perlintasan sebidang, baik melalui perbaikan infrastruktur maupun peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya yang mengintai di perlintasan sebidang. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih menghargai keselamatan dan mematuhi peraturan yang berlaku.