Kecelakaan Maut di Blitar: Mobil vs Kereta Api, Satu Orang Meninggal
Kecelakaan antara kereta api dan mobil di Blitar mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan satu luka-luka; polisi selidiki penyebab kecelakaan di perlintasan tanpa palang pintu.

Kecelakaan maut terjadi di Blitar, Jawa Timur, Senin petang (10/3), menewaskan satu orang dan melukai satu lainnya. Peristiwa nahas ini melibatkan sebuah mobil Honda HRV dan Kereta Api Singasari di perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Desa Sanankulon, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar (JPL 204 KM 126+ 1/2). Korban meninggal dunia adalah penumpang mobil, Misnanto (55), warga Desa Sanankulon, sementara pengemudi, Heriyanto (54), mengalami luka-luka.
Menurut Kasat Lantas Polres Blitar Kota, AKP A Andang Wastiyono, kecelakaan terjadi saat mobil yang melaju dari arah utara ke selatan, tertabrak Kereta Api Singasari yang sedang menuju Blitar dari Pasar Senen. Hujan deras yang mengguyur lokasi kejadian diduga turut menjadi faktor penyebab kecelakaan. AKP Andang menambahkan, "Biasanya ada sukarelawan yang berjaga di perlintasan ini, namun karena hujan, mereka tidak berjaga."
Polisi menduga pengemudi mobil kurang konsentrasi dan tidak memperhatikan situasi sekitar saat melintasi perlintasan kereta api. "Kendaraan R4 Honda HRV Nopol AG 1895 MG kontra KA Singasari jurusan Blitar - Pasar Senen Nomor KA 149 yang melaju dari arah timur ke barat," jelas AKP Andang. Kedua korban langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat setelah kejadian. Polisi telah mengamankan barang bukti dan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kecelakaan di Perlintasan Tanpa Palang Pintu
Kecelakaan ini kembali menyoroti bahaya perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Ketiadaan palang pintu dan kondisi hujan deras diduga menjadi faktor utama penyebab kecelakaan ini. Minimnya pengawasan di perlintasan tersebut juga menjadi perhatian serius. Polisi menghimbau kepada seluruh pengendara agar lebih berhati-hati saat melintasi perlintasan sebidang, terutama yang tidak dilengkapi palang pintu.
AKP Andang Wastiyono menekankan pentingnya kewaspadaan pengendara. "Kami mengimbau pengendara agar selalu waspada dan memperhatikan situasi sekitar saat melintas di perlintasan kereta api, terutama di perlintasan tanpa palang pintu," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa pengecekan kondisi sekitar sebelum melintasi perlintasan sangat penting untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Insiden ini juga menjadi pengingat akan perlunya peningkatan keselamatan di perlintasan kereta api. Pemerintah daerah dan pihak terkait perlu mempertimbangkan untuk menambah fasilitas keselamatan di perlintasan-perlintasan sebidang yang rawan kecelakaan, seperti pemasangan palang pintu otomatis atau penambahan petugas penjaga perlintasan.
Imbauan Kepada Pengguna Jalan
Polisi memberikan imbauan kepada seluruh pengguna jalan agar selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas. Konsentrasi saat mengemudi sangat penting untuk mencegah kecelakaan. Menghindari penggunaan ponsel saat mengemudi juga sangat dianjurkan untuk menjaga keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya.
Selain itu, pengendara diimbau untuk selalu memeriksa kondisi kendaraan sebelum berkendara dan memastikan kendaraan dalam kondisi prima. Perawatan berkala dan pengecekan fungsi rem dan lampu sangat penting untuk mencegah kecelakaan.
Peristiwa ini menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya keselamatan berlalu lintas. Kewaspadaan dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas merupakan kunci utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Sebagai informasi tambahan, kecelakaan serupa juga terjadi di Kabupaten Kediri pada hari yang sama, melibatkan Kereta Api Kertanegara dan sebuah truk bermuatan pupuk. Kecelakaan tersebut juga terjadi di perlintasan tanpa palang pintu dan mengakibatkan beberapa korban luka.
Polisi berharap kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian saat berkendara, khususnya saat melintasi perlintasan kereta api.