Kabinet Prabowo Fokus Kesejahteraan Rakyat dan Sektor Bisnis: PCO
Dalam 130 hari kepemimpinannya, Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto fokus pada kesejahteraan rakyat dan pengembangan sektor bisnis, menghasilkan program-program seperti MBG dan pemeriksaan kesehatan gratis.

Presidensi Komunikasi Kantor (PCO) menyatakan bahwa selama 130 hari Kabinet Merah Putih (KMP) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, fokus pemerintahan telah tertuju pada kesejahteraan rakyat dan pengembangan sektor bisnis. Hal ini disampaikan oleh Kepala PCO, Hasan Nasbi, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (15 Maret 2024).
Menurut Nasbi, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan selama hampir empat bulan terakhir telah terbukti memberikan efek pengganda bagi berbagai segmen masyarakat. "Masyarakat langsung merasakan manfaatnya, dan sektor bisnis memiliki peluang besar untuk memainkan peran signifikan dalam pembangunan. Kebijakan Presiden Prabowo menghasilkan dua keuntungan sekaligus," ujarnya.
Beberapa program unggulan telah diimplementasikan dalam kurun waktu tersebut. Salah satu yang menonjol adalah program Makan Bayi Gratis (MBG) yang telah dilaksanakan di 38 provinsi, didukung oleh lebih dari 750 Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjangkau 82,9 juta penerima manfaat. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional bahkan memperkirakan MBG dapat berkontribusi sebesar 0,86 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Beberapa lembaga riset ekonomi memprediksikan bahwa pada tahun 2025, MBG dapat mendorong pertumbuhan PDB sebesar 0,06 persen, atau sekitar Rp14,61 triliun (sekitar USD893,2 juta).
Program Unggulan Kabinet Merah Putih
Selain MBG, program lain yang menarik perhatian publik adalah Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis. Dalam waktu lebih dari sebulan sejak peluncurannya, 527 ribu orang telah mendaftarkan diri sebagai calon penerima. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap program-program yang berfokus pada peningkatan kesehatan.
Lebih lanjut, Nasbi juga menyatakan bahwa hilirisasi menjadi program prioritas, karena dinilai mampu mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar delapan persen. Untuk mewujudkan hilirisasi, Presiden Prabowo meresmikan Dana Kekayaan Negara Danantara, untuk mengelola dana dan aset milik negara agar dapat digunakan untuk program-program strategis.
Dana Danantara diharapkan dapat menjadi instrumen penting dalam pendanaan proyek-proyek hilirisasi dan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang tepat, dana ini dapat dioptimalkan untuk memberikan dampak signifikan bagi perekonomian nasional.
Dampak Kebijakan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
PCO menekankan bahwa kebijakan-kebijakan yang berfokus pada kesejahteraan rakyat dan pengembangan sektor bisnis ini dirancang untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Program MBG misalnya, tidak hanya meningkatkan gizi anak, tetapi juga memberikan dampak positif pada perekonomian melalui peningkatan permintaan dan penciptaan lapangan kerja.
Sementara itu, program pemeriksaan kesehatan gratis bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan daya saing bangsa. Kedua program ini saling berkaitan dan menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.
Hilirisasi juga menjadi kunci dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk ekspor Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah. Dengan mengolah bahan mentah menjadi produk jadi di dalam negeri, Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan negara, dan memperkuat perekonomian nasional.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kebijakan Kabinet Merah Putih dalam 130 hari pertama pemerintahannya menunjukkan fokus yang jelas pada kesejahteraan rakyat dan pengembangan sektor bisnis. Program-program yang telah diluncurkan menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Keberhasilan program-program ini akan menjadi tolok ukur kinerja pemerintah ke depannya.