Program MBG-CKG: Komitmen Presiden Perkuat SDM Menuju Indonesia Emas 2045
Presiden Prabowo Subianto luncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai komitmen untuk memperkuat sumber daya manusia Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, dengan anggaran Rp4,7 triliun.
![Program MBG-CKG: Komitmen Presiden Perkuat SDM Menuju Indonesia Emas 2045](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170108.351-program-mbg-ckg-komitmen-presiden-perkuat-sdm-menuju-indonesia-emas-2045-1.jpeg)
Jakarta, 10 Februari 2024 - Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, menunjukkan komitmen kuat dalam membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini diwujudkan melalui dua program unggulan: Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa program MBG telah berjalan sejak Januari 2024, dan kini CKG resmi diluncurkan secara serentak di seluruh Indonesia. Presiden Prabowo, menurut Hasan, sangat fokus pada penguatan SDM. Beliau menekankan pentingnya pendidikan dan kesehatan yang baik sebagai kunci produktivitas tinggi.
Penguatan SDM melalui MBG dan CKG
"Kita menuju Indonesia Emas. Indonesia Emas bukan hanya usianya, tapi kualitasnya juga emas. Pendidikan harus bagus, kesehatan juga harus bagus, sehingga nanti produktivitasnya bagus," ujar Hasan Hasbi saat meninjau pelaksanaan CKG di Puskesmas Wanakerta, Karawang, Jawa Barat.
MBG dan CKG dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak dan ibu hamil, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kesehatan. CKG, khususnya, merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menyediakan akses layanan kesehatan berkualitas dan gratis bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Memasuki peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia, kita menyaksikan transformasi luar biasa di bidang kesehatan. Program ini (CKG) memperkuat sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, menjadikannya sejajar dengan negara maju lainnya dalam menyediakan layanan kesehatan yang setara bagi seluruh warganya," tambah Hasan.
Implementasi dan Apresiasi Program CKG
Hasan mengapresiasi kelancaran pelaksanaan CKG di Puskesmas Wanakerta. Sistem pelayanan, mulai dari pendaftaran hingga pemeriksaan, berjalan dengan baik dan tertata. Masyarakat juga dapat memantau riwayat kesehatan mereka melalui aplikasi Satu Sehat Mobile.
Yaya Suhara (56), warga Wanasari, memberikan testimoninya. Ia merasa terbantu dengan program CKG, terutama bagi mereka yang kurang mampu. "Selama ini kan tidak berani cek kesehatan, karena takut bayar. Tapi dengan program ini, jadi lebih leluasa," kata Yaya, yang akan menunaikan ibadah haji dan dinyatakan sehat setelah mengikuti CKG.
Anggaran dan Tahapan Pelaksanaan CKG
Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,7 triliun untuk CKG. Program ini dijalankan berdasarkan siklus hidup, dengan fokus pada tiga momentum: CKG ulang tahun, CKG sekolah, dan CKG khusus ibu hamil dan balita.
CKG ulang tahun, dimulai pada 10 Februari 2024, ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun dan masyarakat usia 18 tahun ke atas. Layanan ini tersedia di puskesmas dan klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. CKG sekolah akan dimulai Juli 2025, menyasar anak usia 7-17 tahun di sekolah-sekolah. CKG khusus untuk ibu hamil dan balita akan dilaksanakan di puskesmas dan posyandu.
Kesimpulan
Program MBG dan CKG merupakan langkah nyata pemerintah dalam membangun SDM yang sehat dan berkualitas. Komitmen ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Dengan akses kesehatan dan gizi yang terjamin, Indonesia dapat mencetak generasi penerus bangsa yang produktif dan mampu bersaing di kancah global.