KAI Daop 1 Jakarta Larang Ngabuburit di Jalur Kereta Api: Ancaman Sanksi Mengintai
KAI Daop 1 Jakarta melarang masyarakat ngabuburit di jalur kereta api selama Ramadhan karena membahayakan keselamatan jiwa dan melanggar UU No. 23 Tahun 2007, dengan ancaman hukuman penjara dan denda.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta mengeluarkan larangan tegas bagi masyarakat untuk beraktivitas di jalur kereta api, termasuk saat ngabuburit selama bulan Ramadhan. Larangan ini diberlakukan karena aktivitas di jalur kereta api sangat berbahaya dan berpotensi mengancam keselamatan jiwa. Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menegaskan hal ini dalam keterangan resmi pada Senin, 3 Maret 2025.
Ixfan menekankan bahwa jalur kereta api bukanlah area publik yang diperbolehkan untuk kegiatan di luar operasional perkeretaapian. "Kami mengingatkan jalur kereta api bukanlah tempat untuk kegiatan selain operasional perkeretaapian," tegas Ixfan. Larangan ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, yang secara jelas mengatur tentang keamanan dan keselamatan di jalur kereta api.
Pelanggaran terhadap aturan ini memiliki konsekuensi hukum yang serius. Sesuai Pasal 181 ayat (1) UU tersebut, setiap orang dilarang berada di ruang manfaat jalur kereta api dan melakukan aktivitas seperti menyeret, menggerakkan, meletakkan, atau memindahkan barang di atas rel. Lebih lanjut, Pasal 199 UU yang sama menetapkan sanksi pidana penjara maksimal tiga bulan atau denda hingga Rp15.000.000 bagi pelanggar.
Sosialisasi dan Peningkatan Keamanan
KAI Daop 1 Jakarta tidak hanya mengeluarkan larangan, tetapi juga gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya beraktivitas di sekitar jalur rel kereta api. Sosialisasi ini menyasar berbagai kalangan, termasuk sekolah-sekolah dan komunitas masyarakat. Upaya edukasi ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan.
Selain sosialisasi, KAI juga meningkatkan patroli keamanan di area jalur kereta api. Jumlah personel keamanan ditambah dan dikerahkan ke titik-titik yang dianggap rawan. Kerja sama dengan aparat setempat juga dilakukan untuk memperkuat pengamanan dan menjaga ketertiban di daerah-daerah yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.
KAI berkomitmen untuk memastikan keamanan perjalanan kereta api, stasiun, dan jalur rel. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan pengawasan dan pengamanan secara menyeluruh. Langkah-langkah proaktif ini diambil untuk mencegah potensi bahaya dan memastikan kelancaran operasional kereta api.
Antisipasi Angkutan Lebaran 2025
Menjelang periode angkutan Lebaran 2025, KAI Daop 1 Jakarta meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan di seluruh jalur kereta api. Inspeksi berkala dan pengecekan langsung ke lapangan dilakukan untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama periode mudik Lebaran. Personel keamanan disiagakan di lokasi-lokasi strategis, terutama di perlintasan sebidang yang tidak terjaga namun memiliki lalu lintas kendaraan yang tinggi.
Jumlah perjalanan kereta api selama periode mudik Lebaran diperkirakan mencapai 1.826 perjalanan, baik kereta api reguler maupun tambahan. Daerah Perhatian Khusus (DAPSUS), yaitu wilayah dengan risiko tinggi gangguan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api, mendapatkan perhatian khusus dalam hal pengawasan dan pengamanan.
KAI Daop 1 Jakarta berharap dengan berbagai upaya yang dilakukan, keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api dapat terjamin selama bulan Ramadhan dan periode angkutan Lebaran 2025. Masyarakat diimbau untuk selalu mematuhi peraturan dan tidak beraktivitas di jalur kereta api untuk menghindari sanksi dan kecelakaan.
"Untuk memastikan keamanan perjalanan kereta api, stasiun, serta jalur rel, KAI bekerja sama dengan aparat setempat guna meningkatkan pengamanan di daerah yang dianggap rawan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas)," jelas Ixfan.