KAI Raih Kinerja Positif: Angkut 10,67 Juta Ton Barang di Awal 2025!
PT Kereta Api Indonesia (KAI) berhasil mengangkut 10,67 juta ton barang selama Januari-Februari 2025, meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, didorong oleh peningkatan permintaan batu bara dan optimalisasi operasional.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menorehkan prestasi gemilang di awal tahun 2025. Selama periode Januari hingga Februari, KAI berhasil mengangkut 10.674.484 ton barang. Prestasi ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, yang hanya mencapai 10.305.827 ton. Kenaikan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan frekuensi perjalanan kereta api, perluasan rute, dan optimalisasi pengangkutan batu bara, terutama di wilayah KAI Divre III Palembang dan KAI Divre IV Tanjungkarang.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan keberhasilan ini dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat lalu. Ia menekankan pentingnya peran KAI dalam memenuhi tingginya permintaan angkutan barang, khususnya batu bara yang menjadi komoditas utama. "Selama periode Januari hingga Februari 2025, KAI berhasil mengangkut 10.674.484 ton barang, meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang mencapai 10.305.827 ton," ujar Anne Purba.
Peningkatan ini bukan hanya sekadar angka, tetapi juga mencerminkan kontribusi nyata KAI terhadap perekonomian nasional. Kinerja positif ini menjadi bukti nyata komitmen KAI dalam menyediakan layanan logistik yang andal dan efisien, sekaligus mengurangi kemacetan di jalan raya dan dampak lingkungan negatif dari transportasi darat lainnya. Ke depan, KAI berencana untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanannya untuk memenuhi kebutuhan logistik nasional yang terus berkembang.
Batu Bara Dominasi Angkutan, Komoditas Lain Tunjukkan Pertumbuhan
Batu bara masih menjadi primadona dalam komoditas yang diangkut KAI. Sebanyak 8.853.154 ton batu bara berhasil diangkut selama Januari-Februari 2025, atau sekitar 82,94 persen dari total keseluruhan barang yang diangkut. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 9 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, yang mencapai 8.139.626 ton. Sebagian besar angkutan batu bara terkonsentrasi di Sumatera bagian selatan, mendukung pasokan energi nasional.
Namun, bukan hanya batu bara yang menunjukkan pertumbuhan positif. Komoditas lain seperti produk perkebunan, barang retail, dan pupuk juga mengalami peningkatan. Produk perkebunan naik 2 persen, dari 108.148 ton menjadi 110.558 ton. Barang retail meningkat lebih signifikan, mencapai 13 persen, dari 35.595 ton menjadi 40.363 ton. Yang paling menonjol adalah peningkatan angkutan pupuk, yang melonjak hingga 210 persen, dari 1.675 ton menjadi 5.190 ton, didorong oleh penambahan perjalanan KA Pupuk.
KAI terus berupaya meningkatkan kapasitas dan efisiensi angkutan barang. Salah satu upayanya adalah dengan mengganti bantalan sintetis pada jalur kereta api. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan operasional, serta lebih ramah lingkungan. Inovasi ini sejalan dengan komitmen KAI terhadap green logistics.
Efisiensi dan Ramah Lingkungan: Keunggulan Angkutan Barang via Kereta Api
Anne Purba juga menyoroti berbagai keuntungan menggunakan kereta api untuk angkutan barang. "Transportasi barang menggunakan kereta api menawarkan berbagai manfaat, seperti efisiensi biaya logistik, pengurangan kemacetan di jalan raya, serta penurunan polusi dan kerusakan jalan," jelasnya. Kereta api mampu mengangkut volume besar barang sekaligus, yang mengurangi biaya per unit. Selain itu, kereta api juga lebih efisien waktu untuk pengiriman jarak jauh karena tidak terpengaruh oleh kemacetan lalu lintas jalan raya.
KAI juga memanfaatkan transformasi digital untuk mendukung green logistics. Anak perusahaan KAI Logistik telah menggiatkan digitalisasi di seluruh aspek perusahaan, baik internal maupun eksternal. KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kepada pelanggan dengan menyediakan solusi logistik terintegrasi, memberikan kemudahan dan efisiensi bagi pelaku usaha.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, KAI berharap dapat berkontribusi pada sistem logistik nasional yang lebih efisien dan ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. KAI mengajak seluruh pelaku industri dan masyarakat untuk memanfaatkan layanan angkutan barang kereta api sebagai solusi logistik yang handal, efisien, dan berkelanjutan.
KAI akan terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan kebutuhan logistik nasional untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. Keberhasilan KAI mengangkut 10,67 juta ton barang di awal tahun 2025 menjadi bukti nyata komitmen dan kapabilitas perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.