Kalimantan Barat Tuan Rumah Munas Cendekiawan Dayak 2025: Siap Dorong Peran Strategis Suku Dayak
Kalimantan Barat terpilih sebagai tuan rumah Musyawarah Nasional (Munas) Cendekiawan Dayak Nasional 2025, sebuah forum strategis untuk memperkuat peran suku Dayak dalam pembangunan nasional.

Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) akan menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional (Munas) Cendekiawan Dayak Nasional 2025 pada 17-19 Mei mendatang. Hal ini diumumkan oleh Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN), Willy M. Yoseph, setelah melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan, di Pontianak. Munas ini akan menjadi ajang penting bagi konsolidasi organisasi dan penyusunan program kerja jangka menengah ICDN, yang bertujuan untuk memajukan Sumber Daya Manusia (SDM) suku Dayak di tingkat nasional.
Keputusan menjadikan Kalbar sebagai tuan rumah Munas ICDN 2025 bukan tanpa alasan. Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban kepengurusan ICDN masa bakti 2019-2024, Munas ini diharapkan dapat mendorong peran aktif suku Dayak dalam pembangunan Indonesia. Willy M. Yoseph menekankan bahwa Munas bukan sekadar agenda seremonial, melainkan forum strategis untuk merumuskan program kerja yang berdampak luas bagi masyarakat Dayak.
Lebih lanjut, Willy berharap Gubernur atau Wakil Gubernur Kalbar dapat hadir dalam pembukaan Munas dan melantik Dewan Pembina ICDN. Hasil-hasil Munas, termasuk program kerja jangka menengah ICDN, akan disampaikan langsung kepada Presiden Republik Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen ICDN untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan nasional dengan melibatkan secara aktif suku Dayak dalam berbagai lini kehidupan.
Munas Dayak Nasional: Ajang Konsolidasi dan Perencanaan Strategis
Munas Cendekiawan Dayak Nasional 2025 tidak hanya fokus pada konsolidasi internal organisasi. Acara ini juga akan menjadi platform untuk merumuskan program-program jangka menengah yang komprehensif. Program-program tersebut akan mencakup berbagai aspek, termasuk peningkatan SDM Dayak, pemberdayaan ekonomi, dan pengembangan sosial budaya. ICDN berkomitmen untuk mendorong peran aktif suku Dayak dalam pembangunan nasional.
Seminar dan diskusi yang akan digelar selama Munas akan melibatkan berbagai tokoh penting, baik dari daerah maupun nasional. Mulai dari Menteri Pendidikan, para Gubernur dan Wakil Gubernur se-Kalimantan, bupati/wali kota, anggota DPR dan DPD RI daerah pemilihan Kalimantan, hingga para rektor perguruan tinggi. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat memperkuat upaya pengembangan SDM Dayak dan mendorong partisipasi aktif mereka dalam pembangunan.
Willy M. Yoseph menjelaskan bahwa tujuan utama Munas adalah untuk membuka ruang kontribusi yang lebih luas bagi suku Dayak. ICDN ingin memastikan bahwa suku Dayak tidak hanya diberi kesempatan, tetapi juga aktif memimpin dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. Potensi besar yang dimiliki suku Dayak diyakini dapat menjadi kekuatan pendorong pembangunan Indonesia ke depan.
Penguatan Peran Strategis Suku Dayak dalam Pembangunan Nasional
ICDN menekankan pentingnya peran strategis suku Dayak dalam pembangunan nasional. Munas ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat eksistensi dan kontribusi suku Dayak di berbagai bidang. Dengan potensi besar yang dimiliki, suku Dayak dapat menjadi kekuatan pendorong pembangunan Indonesia yang lebih inklusif dan merata.
Melalui Munas ini, ICDN berharap dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial. Hal ini penting untuk mempersiapkan SDM Dayak agar mampu bersaing dan mengambil peran strategis dalam pembangunan bangsa. ICDN optimis bahwa dengan dukungan pemerintah daerah dan semangat kolaborasi, Munas Dayak Nasional di Pontianak akan berjalan lancar dan mencapai tujuannya.
Dengan semangat kolaborasi dan dukungan pemerintah daerah, ICDN optimis Munas Dayak Nasional di Pontianak akan sukses. Munas ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat peran strategis masyarakat Dayak dalam pembangunan nasional, membuka peluang lebih luas bagi kontribusi mereka di berbagai lini kehidupan, dan memajukan SDM Dayak untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. "Kami ingin Dayak tidak hanya diberi kesempatan, tetapi juga aktif memimpin dan memberi kontribusi nyata bagi bangsa," tegas Willy M. Yoseph.
Suksesnya Munas ini akan sangat bergantung pada kolaborasi yang kuat antara ICDN, pemerintah daerah Kalimantan Barat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Harapannya, Munas ini akan menghasilkan program-program yang konkret dan berdampak positif bagi kemajuan suku Dayak dan pembangunan Indonesia secara keseluruhan.