Kaltim Tuan Rumah Dialog Serantau Borneo-Kalimantan 2025: Sastra Melayu di Kancah Internasional
Kalimantan Timur terpilih sebagai tuan rumah Dialog Serantau Borneo-Kalimantan (DSBK) XVI tahun 2025, sebuah pertemuan sastrawan Melayu internasional yang akan menampilkan kekayaan budaya Kaltim.

Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan menjadi tuan rumah Dialog Serantau Borneo-Kalimantan (DSBK) ke-XVI pada tahun 2025. Acara dua tahunan yang mempertemukan sastrawan Melayu dari berbagai negara ini akan diselenggarakan pada 17-20 Juni 2025 di Gedung Odah Etam, Samarinda. Keputusan ini diambil setelah Dewan Kesenian Daerah (DKD) Provinsi Kaltim mengajukan proposal dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Kaltim, khususnya Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji.
Wagub Seno Aji menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan DSBK dan menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi yang efektif dengan peserta dari berbagai negara dan provinsi di Kalimantan. Ia juga berencana berkomunikasi dengan Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, untuk membahas kemungkinan pembukaan acara tersebut oleh Menteri secara langsung. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan DSBK XVI sebagai acara yang sukses dan berkesan.
Ketua Umum DKD Kaltim, Syafril Teha Noer, melaporkan bahwa persiapan acara tengah berjalan sesuai rencana. DSBK XVI direncanakan akan menghadirkan para sastrawan, pelaku budaya, dan pegiat seni dari berbagai wilayah, termasuk Serawak, Sabah, Wilayah Persekutuan Labuan, Brunei Darussalam, dan provinsi-provinsi di Kalimantan, serta sekitar 25 dewan kesenian daerah se-Indonesia. Acara ini diharapkan dapat memperkuat silaturahmi dan kolaborasi antar seniman serta mempromosikan sastra Melayu di kancah internasional.
Persiapan DSBK XVI dan Harapan untuk Kaltim
Syafril Teha Noer menjelaskan bahwa DSBK XVI akan diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk dialog dan seminar yang menghadirkan narasumber dari tiga negara dan berbagai provinsi. Panitia juga berencana membagikan buku "Khasanah Tradisi Budaya Kalimantan Timur" kepada sekitar 200 peserta yang terdiri dari para sastrawan dan karyawan sastra dari berbagai negara. Buku ini diharapkan dapat memperkenalkan kekayaan seni dan budaya Kaltim kepada peserta dari berbagai negara.
Selain seminar dan dialog, peserta DSBK XVI juga akan diajak untuk melakukan kunjungan ke Keraton Kutai Kartanegara sebagai bagian dari muhibah budaya. Mereka juga akan berpartisipasi dalam pembukaan Pekan Kebudayaan Daerah yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kaltim. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan lebih jauh keindahan dan keunikan budaya Kaltim kepada para peserta internasional.
Dengan terselenggaranya DSBK XVI di Kaltim, diharapkan dapat meningkatkan citra Kaltim di kancah internasional sebagai pusat budaya Melayu yang kaya dan dinamis. Acara ini juga diharapkan dapat memperkuat jaringan kerja sama antar seniman dan pelaku budaya dari berbagai negara, serta mendorong pengembangan sastra Melayu di masa mendatang. Pemerintah Provinsi Kaltim berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh agar acara ini dapat berjalan lancar dan sukses.
Kegiatan DSBK XVI direncanakan meliputi:
- Dialog dan seminar sastra Melayu
- Kunjungan ke Keraton Kutai Kartanegara
- Partisipasi dalam pembukaan Pekan Kebudayaan Daerah
- Pembagian buku "Khasanah Tradisi Budaya Kalimantan Timur"
Wagub Seno Aji berharap agar Menteri Kebudayaan Republik Indonesia dapat hadir dan membuka acara ini secara langsung. Hal ini menunjukkan tingginya apresiasi pemerintah terhadap penyelenggaraan DSBK XVI di Kaltim dan potensinya untuk mempromosikan budaya Indonesia di tingkat internasional.
Suksesnya penyelenggaraan DSBK XVI di Kaltim akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya Melayu, sekaligus menjadi ajang promosi pariwisata dan budaya Kaltim di mata dunia. Semoga acara ini dapat berjalan lancar dan mencapai tujuannya.