Kalsel Gelar Gerakan Pangan Murah 24 Kali di 2025
Pemerintah Kalimantan Selatan akan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebanyak 24 kali sepanjang tahun 2025 untuk menekan inflasi dan menstabilkan harga bahan pokok, khususnya menjelang hari besar keagamaan.
Kalimantan Selatan (Kalsel) akan menggelar 24 kali Gerakan Pangan Murah (GPM) pada tahun 2025. Program ini diinisiasi oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (DPKP Kalsel) sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga pangan, terutama menjelang hari besar keagamaan.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPKP Kalsel, Saptono, menjelaskan bahwa anggaran GPM bersumber dari APBN dan APBD Kalsel. Pelaksanaannya di tingkat kabupaten dan kota dilakukan secara mandiri. Dengan dua kali penyelenggaraan per bulan, total GPM di tahun 2025 akan mencapai 24 kali.
Program GPM melibatkan berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), termasuk Dinas Perikanan, Dinas Kehutanan, dan Dinas Perkebunan. Keterlibatan SKPD lainnya direncanakan, terutama selama bulan Ramadhan. Hal ini menunjukkan komitmen multi-sektoral dalam menjaga ketahanan pangan Kalsel.
Tujuan utama GPM adalah pengendalian inflasi, khususnya saat harga pangan cenderung melonjak menjelang hari besar keagamaan. Dengan menyediakan akses pangan murah, diharapkan program ini mampu menstabilkan harga di pasaran dan mencegah lonjakan inflasi yang signifikan.
Meskipun kondisi pangan Kalsel secara umum masih aman, Saptono mengakui adanya komoditas dengan harga tinggi, seperti cabai. Pemerintah Kalsel secara aktif memantau situasi dan mengantisipasi kenaikan harga, terutama komoditas yang bergantung pada pasokan luar daerah. Ini menunjukkan langkah proaktif pemerintah dalam merespon dinamika pasar.
Gerakan Pangan Murah diharapkan tidak hanya berhasil menekan inflasi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Kalsel. Program ini menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kesejahteraan masyarakat dengan memastikan aksesibilitas terhadap pangan yang terjangkau.
Dengan rencana pelaksanaan yang matang dan melibatkan berbagai pihak, GPM di Kalsel diproyeksikan menjadi program efektif dalam menjaga stabilitas harga pangan dan ketahanan pangan daerah. Evaluasi berkala dan adaptasi terhadap kondisi pasar akan menjadi kunci keberhasilan program ini.