Kalsel Usul Modifikasi Cuaca Tangani Banjir; 68 Ribu Jiwa Terdampak
Guna mengurangi dampak banjir yang telah menenggelamkan rumah lebih dari 21 ribu unit dan merendam 68 ribu jiwa di Kalimantan Selatan, BPBD Kalsel mengusulkan operasi modifikasi cuaca (OMC) ke pemerintah pusat.

Banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) memaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mengajukan usulan penting: Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) ke pemerintah pusat. Usulan ini dilayangkan karena intensitas hujan tinggi yang melanda provinsi tersebut sejak awal Januari 2025 dan diperkirakan berlanjut hingga April 2025, menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Mengapa OMC Diperlukan? Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedy Mulyadi, menjelaskan bahwa curah hujan yang terus-menerus dan dalam jangka waktu lama mengharuskan langkah mitigasi lebih efektif. OMC dinilai sebagai solusi tepat untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi, termasuk banjir.
Dampak Banjir di Kalsel Data dari Pusdalops BPBD Kalsel mencatat dampak signifikan akibat curah hujan tinggi. Hingga 25 Januari 2025, banjir telah menyebabkan 24.618 kepala keluarga (KK) atau sekitar 68.072 jiwa terdampak. Lebih dari 21.673 unit rumah terendam banjir. Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi merata di berbagai wilayah Kalsel, mengakibatkan genangan air di jalanan dan permukiman.
Upaya Mitigasi Bencana BPBD Kalsel telah menerapkan berbagai upaya mitigasi. Secara struktural, pembangunan infrastruktur seperti bendungan, tanggul, dan normalisasi sungai terus dilakukan. Langkah non-struktural meliputi penguatan regulasi dan dokumen kebencanaan, seperti peta kerawanan bencana, Kajian Risiko Bencana Nasional (KRB) 2022-2026, dan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) 2025-2029.
Dokumen lain yang juga diperkuat adalah Rencana Kontingensi Banjir (2025-2027), Rencana Kontingensi Bencana Kekeringan (2025-2027), Rencana Kontingensi Bencana Longsor (2025-2027), dan Rencana Kontingensi Bencana Karhutla (2025-2027). Semua ini menunjukkan komitmen serius dalam menghadapi berbagai potensi bencana.
Dukungan Pemerintah Provinsi Gubernur Kalsel, Muhidin, menginstruksikan jajarannya untuk membantu warga terdampak banjir. Beliau bahkan meninjau langsung kondisi warga terdampak di Kabupaten Barito Kuala pada 25 Januari 2025 dan menyalurkan bantuan di Kecamatan Mandastana, mengarungi sungai menggunakan perahu karet.
Harapan Terhadap OMC BPBD Kalsel berharap pemerintah pusat menyetujui usulan OMC. Implementasi OMC diharapkan mampu memberikan manfaat signifikan dalam mengurangi risiko dan dampak bencana banjir di Kalimantan Selatan, melindungi penduduk dan harta benda mereka.