Kapolda Kepri Apresiasi Operasi Ketupat Seligi 2025: Kondusif, Namun Kasus Kamtibmas Meningkat
Operasi Ketupat Seligi 2025 di Kepri berakhir kondusif, namun Kapolda Kepri mencatat peningkatan kasus gangguan Kamtibmas yang perlu dievaluasi dan diantisipasi.

Operasi Ketupat Seligi 2025, operasi pengamanan Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 di Kepulauan Riau, telah berakhir pada 8 April 2025. Operasi yang berlangsung selama 17 hari, sejak 23 Maret, melibatkan lebih dari 3.000 personel gabungan dari Polri, TNI, dan instansi terkait lainnya. Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan operasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) selama periode mudik dan balik Lebaran.
Meskipun secara keseluruhan situasi Kamtibmas terjaga kondusif, Kapolda Kepri juga menyoroti peningkatan jumlah kasus gangguan Kamtibmas. Hal ini menjadi catatan penting untuk evaluasi dan langkah antisipasi ke depan. Irjen Pol Asep Safrudin menekankan pentingnya sinergi dan kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Kepulauan Riau.
Lebih dari 3.076 personel Polri dikerahkan dalam Operasi Ketupat Seligi 2025, terdiri dari personel Polda Kepri, Polresta Barelang, Polresta Tanjungpinang, dan Polres jajaran lainnya. Selain itu, operasi juga didukung oleh 640 personel dari instansi terkait seperti TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, BMKG, Bea Cukai, Satpol PP, dan Pramuka. Fokus pengamanan terpusat pada empat klaster utama: jalan nasional, pelabuhan penyeberangan, destinasi wisata, dan tempat ibadah.
Peningkatan Kasus Kamtibmas Menjadi Fokus Evaluasi
Kapolda Kepri menginstruksikan jajarannya untuk tetap waspada dan mengantisipasi potensi gangguan Kamtibmas pasca-Operasi Ketupat Seligi 2025. Peningkatan kasus Kamtibmas menjadi perhatian serius. Data menunjukkan peningkatan yang signifikan, dari lima kasus pada 16 April 2024 menjadi 17 kasus pada 8 April 2025, atau naik 12 kasus (29 persen).
Jenis gangguan Kamtibmas yang terjadi didominasi oleh kejahatan konvensional. Pihak kepolisian akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab peningkatan kasus dan merumuskan strategi pencegahan yang lebih efektif. Langkah-langkah antisipasi akan difokuskan pada peningkatan patroli, kerjasama dengan masyarakat, dan peningkatan deteksi dini potensi gangguan keamanan.
Kapolda Kepri menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga Kamtibmas. Kerja sama antara kepolisian dan masyarakat sangat krusial dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan potensi gangguan Kamtibmas dapat ditekan seminimal mungkin.
"Kesuksesan Operasi Ketupat Seligi 2025 ini merupakan hasil dari sinergi dan kerja keras semua pihak yang terlibat," kata Asep di Mapolda Kepri, Kota Batam, Kamis. Namun, peningkatan kasus Kamtibmas ini menjadi catatan penting untuk perbaikan di masa mendatang. Pihak Kepolisian berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Kepulauan Riau.
Langkah Antisipasi Kejahatan Konvensional
- Peningkatan patroli di area rawan kejahatan
- Peningkatan kerjasama dengan tokoh masyarakat dan elemen masyarakat lainnya
- Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan kejahatan
- Pemantauan dan deteksi dini potensi gangguan Kamtibmas
Meskipun Operasi Ketupat Seligi 2025 telah berakhir dengan hasil yang positif, peningkatan kasus Kamtibmas menjadi perhatian serius. Kepolisian Daerah Kepulauan Riau berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan penindakan kejahatan guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kepulauan Riau.