3.762 Personel Gabungan Amankan Idul Fitri di Kalimantan Timur
Sebanyak 3.762 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan Idul Fitri 1446 H di Kalimantan Timur, dengan fokus pengamanan di 86 titik selama Operasi Ketupat Mahakam 2025.

Sebanyak 3.762 personel gabungan dari TNI dan Polri dikerahkan untuk mengamankan perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah / 2026 Masehi di Kalimantan Timur. Pengamanan ini meliputi arus mudik, hari raya Idul Fitri, dan arus balik. Operasi pengamanan yang diberi nama Operasi Ketupat Mahakam 2025 ini melibatkan berbagai instansi pemerintahan dan berlangsung selama 16 hari, dimulai sebelum puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada tanggal 28-30 Maret 2025 dan puncak arus balik pada 5-7 April 2025.
Kapolda Kaltim, Brigadir Jenderal Polisi Endar Priantoro, menyatakan bahwa sinergi antara TNI, Polri, dan instansi pemerintahan sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama periode tersebut. Personel gabungan tersebut ditempatkan di 86 titik strategis di seluruh wilayah Kalimantan Timur. Kapolda juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan keamanan rumah mereka sebelum mudik, termasuk memastikan kunci, listrik, dan kompor dalam keadaan aman. Beliau menambahkan, "Bila perlu bisa sampaikan kepada tetangga bahwa rumah itu kosong dan kemudian disampaikan kepada kami agar menjadi perhatian untuk pengamanan."
Selain itu, Kapolda mengingatkan masyarakat agar tidak membawa barang berlebihan saat mudik untuk menghindari menjadi sasaran kejahatan. Hal ini ditekankan untuk meminimalisir potensi risiko selama perjalanan mudik dan balik.
Pengamanan Terpadu Operasi Ketupat Mahakam 2025
Operasi Ketupat Mahakam 2025 melibatkan 3.762 personel gabungan. Rinciannya, 2.060 prajurit dari Komando Daerah Militer VI/Mulawarman turut serta membantu kepolisian dalam mengamankan arus mudik dan Idul Fitri. Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, menjelaskan bahwa penugasan tersebut bertujuan untuk mendukung kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama periode tersebut.
Sebanyak 1.010 prajurit Kodam VI/Mulawarman dikerahkan di wilayah hukum Polda Kaltim, meliputi Kota Samarinda, Balikpapan, Bontang, serta Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Mahakam Ulu, Berau, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser. Sedangkan 1.050 prajurit lainnya membantu pengamanan di Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan yang juga termasuk dalam wilayah teritorial Kodam VI/Mulawarman.
Dengan demikian, kolaborasi antara TNI dan Polri dalam Operasi Ketupat Mahakam 2025 menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran di Kalimantan Timur. Penempatan personel di titik-titik strategis diharapkan mampu meminimalisir potensi gangguan keamanan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Imbauan Kepada Masyarakat
Kapolda Kaltim dan Pangdam VI/Mulawarman menekankan pentingnya kerjasama masyarakat dalam menjaga keamanan selama periode Idul Fitri. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan melaporkan hal-hal mencurigakan kepada pihak berwajib. Selain itu, pengamanan rumah ditinggal mudik juga menjadi perhatian penting agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Dengan adanya pengamanan yang ketat dan imbauan kepada masyarakat, diharapkan perayaan Idul Fitri di Kalimantan Timur dapat berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif. Kerjasama antara aparat keamanan dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama periode arus mudik dan balik.
Operasi Ketupat Mahakam 2025 merupakan bukti nyata sinergi TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya selama periode Idul Fitri. Semoga dengan adanya operasi ini, masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang dan nyaman.