Kasus Jembrana di Kota Bengkulu Menurun Drastis
Pemerintah Kota Bengkulu laporkan penurunan signifikan kasus Jembrana pada hewan ternak, berkat pengobatan massal dan langkah pencegahan yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.

Pemerintah Kota Bengkulu mengumumkan kabar baik terkait penurunan drastis kasus Jembrana, penyakit yang menyerang hewan ternak seperti sapi dan kerbau. Penurunan ini merupakan hasil dari upaya intensif yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bengkulu. Berkat penanganan cepat dan tepat, kasus Jembrana yang sempat mencapai 54 kasus pada awal Februari 2025 di Kecamatan Kampung Melayu kini telah menunjukkan penurunan signifikan, bahkan tanpa laporan kasus baru dalam beberapa waktu terakhir.
Penurunan kasus Jembrana ini tidak terlepas dari program pengobatan massal yang digencarkan Dispangtan. "Seluruh hewan ternak jenis kerbau dan sapi dalam satu koloni turut mendapatkan pengobatan dan vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh mereka," jelas Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Peternakan DKPP Kota Bengkulu, Henny Kusuma Dewi, dalam keterangannya di Bengkulu, Jumat lalu. Langkah ini terbukti efektif dalam mengendalikan penyebaran penyakit.
Tidak hanya hewan ternak yang menunjukkan gejala Jembrana yang mendapatkan pengobatan, tetapi juga hewan ternak yang sempat dijual sebelum gejala muncul. Langkah pencegahan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas dan memastikan kesehatan ternak secara keseluruhan. Meskipun demikian, pemantauan ketat tetap dilakukan oleh DKPP Kota Bengkulu untuk memastikan penyakit ini benar-benar terkendali dan siap mengambil langkah lanjutan jika diperlukan.
Penanganan Jembrana di Kota Bengkulu: Strategi dan Hasilnya
Strategi pengobatan massal yang diterapkan Dispangtan Kota Bengkulu terbukti efektif dalam menekan angka kasus Jembrana. Pengobatan dan pemberian vitamin secara menyeluruh kepada hewan ternak, baik yang bergejala maupun yang sehat, telah meningkatkan daya tahan tubuh mereka terhadap penyakit ini. "Saat ini tidak ada laporan tambahan kasus baru. Meskipun jumlah pasti sapi yang telah sembuh masih dalam proses pendataan, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa penyakit ini mulai terkendali," ujar Henny Kusuma Dewi.
Selain pengobatan massal, Dispangtan juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan kandang dan peralatan peternakan. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit Jembrana melalui lingkungan yang tidak higienis. Peternak juga diimbau untuk tidak mencampurkan hewan ternak yang sehat dengan yang sakit untuk mencegah penularan.
Langkah-langkah pencegahan lainnya yang direkomendasikan meliputi penyemprotan untuk mengantisipasi penyebaran lalat, serta pemberian antibiotik dan obat-obatan lain untuk meningkatkan kekebalan tubuh hewan ternak. Fokus utama penanganan difokuskan di Kecamatan Kampung Melayu, pusat penyebaran kasus Jembrana sebelumnya.
Imbauan kepada Peternak dan Langkah Pencegahan Ke Depan
Meskipun kasus Jembrana telah menunjukkan penurunan signifikan, DKPP Kota Bengkulu tetap mengimbau kepada seluruh peternak untuk tetap waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan ternak mereka. Kebersihan kandang dan peralatan peternakan harus tetap dijaga, dan pemisahan hewan ternak yang sehat dan sakit harus terus dilakukan.
Langkah-langkah pencegahan seperti penyemprotan untuk mengendalikan vektor penyakit dan pemberian antibiotik secara berkala juga tetap dianjurkan. Pemantauan kesehatan hewan ternak secara rutin oleh peternak sendiri dan juga oleh petugas DKPP Kota Bengkulu akan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada kasus baru yang muncul.
Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan peternak, diharapkan kasus Jembrana di Kota Bengkulu dapat terus ditekan dan bahkan dihilangkan sepenuhnya. Keberhasilan dalam menangani kasus Jembrana ini menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam upaya pengendalian penyakit hewan ternak.
Kesimpulannya, keberhasilan dalam menurunkan kasus Jembrana di Kota Bengkulu menunjukkan pentingnya langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang terintegrasi. Komitmen dari pemerintah dan kesadaran dari para peternak menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan hewan ternak dan mencegah penyebaran penyakit.