Enam Sapi di Bengkulu Mati Terjangkit Jembrana, Pemkot Bergerak Cepat
Pemerintah Kota Bengkulu melaporkan enam sapi mati akibat penyakit Jembrana, dan mengambil langkah pencegahan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah tersebut.

Wabah Jembrana di Bengkulu: Enam Sapi Mati
Kota Bengkulu dihebohkan dengan kabar mengejutkan. Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mengumumkan enam sapi mati akibat penyakit Jembrana. Hal ini terungkap setelah pemeriksaan sampel oleh Balai Veteriner Provinsi Lampung pada 27 Januari 2024. Lokasi kejadian berada di Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu. Temuan ini tentu menimbulkan kekhawatiran akan penyebaran penyakit lebih luas.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu, Henny Kusuma Dewi, membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, dari enam sapi yang mati, dua dinyatakan positif Jembrana. Lebih mengkhawatirkan lagi, 19 sapi lainnya milik peternak yang sama berisiko tertular.
Langkah Pencegahan Pemkot Bengkulu
Menanggapi situasi ini, Pemkot Bengkulu langsung mengambil tindakan pencegahan. Pihaknya meminta peternak untuk menyemprotkan disinfektan, terutama untuk mengendalikan lalat yang berpotensi menyebarkan penyakit. Pemberian antibiotik dan obat-obatan untuk meningkatkan imunitas sapi, kerbau, dan kambing juga direkomendasikan.
Selain itu, Pemkot Bengkulu juga mengusulkan bantuan 1.500 dosis vaksin dan vitamin kepada pemerintah pusat untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Vaksin dan vitamin ini diharapkan dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap hewan ternak.
Upaya Antisipasi Penyebaran PMK
Pemkot Bengkulu tidak hanya fokus pada Jembrana. Mereka juga berupaya mencegah penyebaran PMK yang telah menginfeksi belasan sapi di wilayah tersebut. Langkah yang diambil meliputi edukasi kepada kelompok peternak, pemeriksaan hewan ternak yang masuk ke Kota Bengkulu, respon cepat terhadap laporan peternak, serta koordinasi intensif dengan Balai Veteriner Lampung dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu.
Kesimpulan
Kematian enam sapi akibat Jembrana di Bengkulu menjadi peringatan serius. Langkah cepat Pemkot Bengkulu dalam pencegahan dan pengendalian penyakit, termasuk usulan bantuan vaksin dan vitamin, patut diapresiasi. Koordinasi yang baik dengan instansi terkait juga menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi wabah ini dan mencegah penyebaran PMK lebih lanjut. Semoga upaya ini dapat melindungi populasi ternak di Kota Bengkulu.