Pemkot Bengkulu Imbau Peternak Patuhi Protokol Cegah PMK
Pemerintah Kota Bengkulu meminta peternak untuk mematuhi imbauan pencegahan PMK, termasuk selektif membeli ternak dan menjaga kebersihan kandang, meskipun belum ada kasus baru, namun kewaspadaan tetap dijaga.

Kota Bengkulu waspada terhadap penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Meskipun belum ditemukan kasus baru, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mengimbau seluruh peternak untuk meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi imbauan petugas kesehatan hewan. Imbauan ini disampaikan menyusul ditemukannya kasus PMK sebelumnya yang telah menyebar ke belasan sapi.
Langkah Pencegahan PMK di Kota Bengkulu
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu, Henny Kusuma Dewi, menekankan pentingnya kepatuhan peternak terhadap protokol pencegahan PMK. "Kami meminta peternak lebih selektif memilih sapi, bahkan sebaiknya menunda pembelian sapi dari daerah mana pun untuk sementara waktu," ujar Henny dalam keterangannya Senin lalu. Selain itu, kebersihan kandang dan hewan ternak harus dijaga dengan ketat.
Langkah-langkah pencegahan lainnya yang diimbau Pemkot Bengkulu antara lain:
- Tidak membeli sapi dari luar daerah, terutama daerah yang telah terjangkit PMK.
- Menjaga kebersihan kandang dan hewan ternak.
- Aktif melaporkan kondisi hewan ternak kepada petugas.
- Mematuhi imbauan dan arahan dari petugas kesehatan hewan.
Meskipun belum ada kasus baru PMK yang terkonfirmasi di Kota Bengkulu, Pemkot tetap waspada. Pemeriksaan rutin dan pengambilan sampel hewan yang dicurigai terinfeksi PMK terus dilakukan. Dua sampel yang dikirim ke Balai Veteriner Lampung sebelumnya telah dinyatakan negatif PMK.
Upaya Pemkot Bengkulu Tanggulangi PMK
Pemkot Bengkulu telah mengambil langkah proaktif untuk mencegah penyebaran PMK. Mereka telah mengajukan permohonan 1.500 dosis vaksin dan vitamin PMK kepada pemerintah pusat. Selain itu, berbagai upaya lain juga dilakukan, seperti:
- Memberikan informasi dan edukasi kepada kelompok ternak.
- Memeriksa dokumen dan hewan ternak yang masuk ke wilayah Kota Bengkulu.
- Merespon cepat laporan peternak terkait kondisi hewan ternaknya.
- Berkoordinasi dengan Balai Veteriner Lampung dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu.
Kasus PMK di Kota Bengkulu pertama kali ditemukan setelah seorang peternak membeli dua sapi dari kabupaten lain di Provinsi Bengkulu yang telah terjangkit PMK. Dari dua sapi tersebut, virus PMK kemudian menyebar ke hewan ternak lainnya. Saat ini, total kasus PMK di Kota Bengkulu telah mencapai belasan sapi. Sampel dari sapi yang terinfeksi telah dikirim ke Balai Veteriner Lampung untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kesimpulan
Pemkot Bengkulu menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan peternak dalam mencegah penyebaran PMK. Kepatuhan terhadap imbauan dan protokol pencegahan yang telah ditetapkan sangat penting untuk melindungi kesehatan hewan ternak dan mencegah kerugian ekonomi bagi peternak. Kewaspadaan dan langkah-langkah proaktif yang diambil Pemkot Bengkulu diharapkan dapat mencegah meluasnya penyebaran PMK di wilayah tersebut.