199 Ternak di Bengkulu Terjangkit PMK, Vaksin 61.757 Dosis Diusulkan
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bengkulu melaporkan 199 kasus PMK pada ternak, dengan kasus terbanyak di Seluma (109 kasus), dan mengusulkan 61.757 dosis vaksin ke pemerintah pusat.
![199 Ternak di Bengkulu Terjangkit PMK, Vaksin 61.757 Dosis Diusulkan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/120050.659-199-ternak-di-bengkulu-terjangkit-pmk-vaksin-61757-dosis-diusulkan-1.jpg)
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Bengkulu
Provinsi Bengkulu tengah menghadapi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang telah menyerang 199 ekor ternak hingga Rabu, 5 Juli 2023. Data ini disampaikan langsung oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu. Jumlah tersebut tersebar di beberapa kabupaten dan kota di provinsi tersebut.
Penyebaran PMK di Bengkulu
Berdasarkan data Disnakeswan, Kabupaten Seluma menjadi daerah terparah dengan 109 kasus PMK. Kemudian diikuti oleh Kabupaten Rejang Lebong dengan 43 kasus, Bengkulu Selatan 21 kasus, Kota Bengkulu 14 kasus, dan Mukomuko juga mencatat 14 kasus. Pemerintah Kabupaten Mukomuko telah mengambil tindakan dengan memusnahkan empat ekor ternak yang terinfeksi PMK untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Populasi ternak di Bengkulu cukup besar, dengan 144.939 ekor sapi dan 30.283 ekor kerbau. Angka ini menunjukkan potensi dampak yang signifikan jika wabah PMK tidak segera dikendalikan.
Upaya Penanggulangan PMK
Menanggapi situasi ini, Disnakeswan Provinsi Bengkulu telah mengajukan permohonan pengadaan vaksin PMK sebanyak 61.757 dosis kepada pemerintah pusat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran wabah. Selain pengadaan vaksin, hewan ternak yang terinfeksi PMK telah diisolasi untuk mencegah penularan lebih luas.
Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, M. Syarkawi, menekankan pentingnya kewaspadaan para peternak. Ia mengimbau agar peternak selalu menjaga kebersihan kandang dan segera melaporkan ke dinas terkait jika menemukan gejala PMK pada hewan ternak mereka. Laporan cepat sangat krusial dalam upaya penanganan wabah ini.
Harapan dan Imbauan
Disnakeswan berharap usulan pengadaan vaksin dapat segera dipenuhi oleh pemerintah pusat agar proses vaksinasi dapat dilakukan dengan cepat dan efektif. Vaksinasi massal diharapkan dapat menekan angka penyebaran PMK dan melindungi populasi ternak di Bengkulu. Keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada kerjasama antara pemerintah, Disnakeswan, dan para peternak.
Selain vaksinasi, edukasi dan sosialisasi kepada peternak mengenai pencegahan dan penanganan PMK juga sangat penting. Peningkatan kesadaran dan kepatuhan peternak terhadap protokol kesehatan hewan akan sangat membantu dalam menekan angka penyebaran PMK.
Dengan adanya langkah-langkah antisipasi yang tepat dan kerjasama yang baik dari semua pihak, diharapkan wabah PMK di Bengkulu dapat segera teratasi dan populasi ternak dapat kembali pulih.