8 Sapi di Pasaman Sembuh dari PMK, Vaksinasi Digencarkan
Delapan dari sepuluh sapi di Pasaman, Sumatera Barat, yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah sembuh, sementara dua lainnya terpaksa disembelih; upaya vaksinasi dan pengawasan ketat terus dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sejumlah sapi di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, menunjukkan perkembangan terbaru. Dari sepuluh sapi yang awalnya terjangkit PMK di Nagari Tanjung Beringin Selatan, Kecamatan Lubuk Sikaping, delapan ekor telah dinyatakan sembuh. Dua ekor lainnya, sayangnya, harus disembelih untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Pasaman, Maimunah, pada Sabtu lalu.
Namun, perjuangan melawan PMK belum berakhir. Data terbaru menunjukkan empat ekor sapi lainnya terjangkit virus PMK, tiga di Simpang Tonang, Kecamatan Dua Koto, dan satu di Padang Palak, Nagari Ladang Panjang, Kecamatan Tigo Nagari. Pemerintah Kabupaten Pasaman langsung melakukan pengawasan ketat terhadap keempat sapi tersebut untuk mencegah penularan lebih luas.
Langkah-langkah pencegahan yang dilakukan meliputi edukasi kepada pemilik sapi dan penanganan medis intensif. Petugas lapangan memberikan arahan langsung tentang perawatan dan langkah-langkah pencegahan penyebaran PMK. Hal ini dilakukan guna mencegah merebaknya wabah PMK ke populasi sapi lainnya.
Sebagai upaya pencegahan lebih besar, vaksinasi massal terus digencarkan. Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman telah menyediakan 700 dosis vaksin PMK. Hingga akhir Januari 2025, sebanyak 50 dosis telah digunakan, dan ditargetkan 700 ekor sapi akan divaksinasi pada bulan Februari. Koordinasi dengan Pemprov Sumbar juga telah dilakukan untuk memastikan ketersediaan vaksin yang cukup.
Jumlah populasi ternak yang berisiko terpapar PMK di Pasaman cukup besar. Data mencatat ada 5.472 ekor sapi potong, 1.443 ekor kerbau, 6.632 ekor kambing, 117 ekor domba, dan 90 ekor babi. Angka ini menunjukkan pentingnya langkah-langkah pencegahan yang komprehensif.
Untuk memastikan pengawasan yang efektif, Dinas Pertanian Pasaman telah memerintahkan seluruh dokter hewan di daerah untuk aktif memantau dan menangani ternak yang menunjukkan gejala PMK. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi dini dan mencegah meluasnya wabah penyakit ini.
Upaya penanganan PMK di Pasaman melibatkan berbagai pihak, dari pemerintah daerah hingga tenaga kesehatan hewan. Komitmen bersama ini diharapkan mampu menekan angka penyebaran PMK dan melindungi populasi ternak di daerah tersebut. Vaksinasi dan pengawasan ketat menjadi kunci dalam mengatasi wabah PMK ini.