Bangka Tangani PMK pada 13 Sapi, Vaksinasi Dilakukan untuk Pencegahan
Tim Kesehatan Hewan Bangka berhasil menangani wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada 13 sapi yang diimpor dari Lampung, dan telah melakukan vaksinasi pada 723 sapi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada 13 ekor sapi di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berhasil ditangani oleh Tim Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian (Dinpanpertan). Keberhasilan ini diumumkan pada Senin, 27 Januari 2024, oleh Krinaningsih, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinpanpertan Bangka.
Ketiga belas sapi tersebut diketahui terpapar PMK sejak 8 Januari 2024 setelah diimpor dari Provinsi Lampung. Tim kesehatan hewan langsung melakukan penanganan intensif untuk mengatasi wabah PMK pada sapi-sapi tersebut. Keberhasilan penanganan ini menunjukkan kesigapan dan efektivitas tim dalam menangani kasus PMK.
Sebagai upaya pencegahan, Krinaningsih mengimbau para peternak untuk selalu menjaga kebersihan kandang sapi. Jika terdapat sapi yang menunjukkan gejala PMK, peternak segera diminta menghubungi pihak Dinpanpertan untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran virus PMK lebih luas.
Selain pengobatan, Dinpanpertan Bangka juga gencar melakukan pengawasan dan pembinaan kepada peternak. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif. Pembinaan ini meliputi edukasi mengenai kebersihan kandang dan protokol penanganan PMK.
Untuk meningkatkan kekebalan tubuh sapi, vaksinasi PMK telah dilakukan terhadap 723 ekor sapi pada tanggal 21-23 Januari 2024. Jumlah vaksin yang digunakan sesuai dengan pasokan yang diterima dari Kementerian Pertanian. Vaksinasi ini merupakan langkah strategis untuk mencegah penyebaran PMK dan melindungi populasi sapi di Bangka.
Data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menunjukkan adanya 30.185 ekor ternak yang berisiko tertular PMK. Ternak tersebut terdiri dari 18.712 sapi potong, 43 sapi perah, dan 243 ekor kerbau, yang tersebar di berbagai wilayah di provinsi tersebut. Angka ini menunjukkan besarnya tantangan dalam upaya pencegahan PMK di Bangka Belitung.
Keberhasilan penanganan PMK pada 13 sapi di Bangka menjadi bukti efektifitas penanganan dan pencegahan penyakit hewan menular. Vaksinasi massal dan pengawasan ketat kepada peternak menjadi kunci utama dalam mencegah meluasnya wabah PMK di Bangka Belitung. Kedepannya, kolaborasi antara pemerintah, peternak dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan peternakan yang sehat dan produktif.