15 Ribu Dosis Vaksin Jembrana Siap Cegah Wabah di Sapi Sulawesi Tenggara
Pemerintah Sulawesi Tenggara menyiapkan 15 ribu dosis vaksin Jembrana untuk mencegah penyebaran virus tersebut pada sapi di wilayahnya di tahun 2025, menyusul laporan ratusan kasus di beberapa daerah.
Sulawesi Tenggara (Sultra) bersiap menghadapi potensi penyebaran virus Jembrana pada sapi. Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra telah menyiapkan 15 ribu dosis vaksin Jembrana untuk tahun 2025. Langkah ini diambil setelah teridentifikasi ratusan kasus dugaan infeksi virus tersebut di sejumlah wilayah.
Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, menjelaskan bahwa persiapan vaksin ini merupakan antisipasi terhadap laporan kasus Jembrana. Menurutnya, berdasarkan data aplikasi, tercatat 631 kasus sapi diduga terinfeksi virus Jembrana. Namun, angka ini masih perlu verifikasi lebih lanjut melalui uji laboratorium untuk memastikan penyebabnya.
Data dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI menunjukkan lebih dari 400 ternak di Sultra terinfeksi virus Jembrana. Untuk mengantisipasi meluasnya wabah, tahun 2024 lalu telah didistribusikan 15.000 dosis vaksin. Pemerintah Provinsi Sultra mengalokasikan kembali 15.000 dosis vaksin untuk tahun 2025 dari APBD. Vaksinasi akan difokuskan pada daerah yang teridentifikasi wabah Jembrana.
Beberapa kabupaten dengan kasus Jembrana tertinggi hingga akhir 2024 antara lain Konawe Selatan (334 kasus), Konawe Utara (149 kasus), Bombana (35 kasus), dan Kolaka (55 kasus). Distanak Sultra akan meningkatkan pengawasan dan pencegahan di daerah-daerah tersebut untuk mencegah penyebaran lebih luas.
Rusdin Jaya menekankan keseriusan pemerintah dalam menangani ancaman virus Jembrana. Dengan langkah pencegahan yang diperkuat, diharapkan wabah dapat segera terkendali di Sulawesi Tenggara. Vaksinasi massal menjadi strategi utama dalam upaya menekan angka kasus dan melindungi populasi sapi di provinsi tersebut. Distribusi vaksin akan menjangkau daerah-daerah terdampak secara merata.
Langkah cepat dan tepat dalam penanganan virus Jembrana sangat penting untuk melindungi kesehatan ternak dan perekonomian masyarakat. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan vaksin dan pengawasan ketat untuk mencegah kerugian lebih besar di masa mendatang. Monitoring dan evaluasi berkala akan dilakukan untuk menilai efektivitas program vaksinasi.
Ke depannya, Distanak Sultra berencana untuk meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk peternak dan lembaga terkait, untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pencegahan penyakit Jembrana. Edukasi dan pelatihan kepada peternak akan menjadi kunci keberhasilan dalam pengendalian wabah ini. Dengan begitu, diharapkan ketahanan dan produktivitas peternakan di Sulawesi Tenggara dapat terjaga.