Lombok Timur Gencarkan Vaksinasi PMK untuk 50 Ribu Sapi
Pemkab Lombok Timur gencar melakukan vaksinasi PMK kepada 50 ribu sapi untuk mencegah penyebaran penyakit, meski menghadapi tantangan pendanaan dan pengawasan ketat pengiriman ternak.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang gencar melakukan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi. Sebanyak 50 ribu dosis vaksin telah disiapkan oleh Pemprov NTB untuk Lombok Timur yang memiliki populasi sapi mencapai 150 ribu ekor.
Vaksinasi PMK di Lombok Timur
Vaksinasi ini merupakan upaya pencegahan penyebaran PMK yang meresahkan peternak. Pada Januari 2024, dari target 5.000 ekor sapi, baru 1.850 ekor yang berhasil divaksinasi. Pemkab Lombok Timur menargetkan vaksinasi 5.000 ekor sapi tuntas pada akhir Januari, dan seluruh jatah vaksin bulan ini dapat digunakan. Petugas kesehatan hewan dikerahkan secara maksimal untuk mencapai target tersebut.
Tantangan Pendanaan dan Kerja Sama
Meskipun terdapat 50 ribu dosis vaksin, jumlah ini masih kurang dari total populasi sapi di Lombok Timur. Pemkab berupaya mengatasi kekurangan ini dengan mengajak peternak untuk berkolaborasi. Peternak yang memiliki lebih dari satu sapi dapat membiayai vaksin untuk sebagian sapinya sendiri, sementara sebagian lagi ditanggung pemerintah. Sosialisasi mengenai pembiayaan bersama ini juga tengah gencar dilakukan.
Pemkab juga berupaya memanfaatkan dana ketahanan pangan dan hewan desa untuk membantu peternak yang kesulitan membiayai vaksinasi. Langkah ini diambil karena keterbatasan dana dari pemerintah pusat. Uniknya, vaksinasi PMK kali ini dilakukan tanpa dana operasional untuk petugas, berbeda dengan tahun 2022.
Pengawasan dan Pencegahan
Untuk menjamin keamanan dan kelancaran vaksinasi, Pemkab Lombok Timur melibatkan kepolisian dan TNI. Kerja sama ini bertujuan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama proses vaksinasi berlangsung. Masyarakat Lombok Timur, menurut keterangan Kadis Peternakan, cukup kooperatif dan memahami pentingnya vaksinasi PMK. Meskipun beberapa sapi di beberapa kecamatan menunjukkan gejala yang mengarah ke PMK, namun jumlah pastinya belum dapat dipastikan karena masih menunggu hasil laboratorium.
Lombok Timur juga memberlakukan penyetopan sementara pengiriman ternak sapi dari luar daerah, khususnya dari Pulau Sumbawa. Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan penyebaran penyakit, mengingat adanya indikasi penyakit lain di wilayah tersebut. Pemkab juga tengah melakukan analisa risiko bersama para ahli untuk menentukan langkah selanjutnya, sambil menunggu respon dari pemerintah Provinsi NTB.
Kesimpulan
Vaksinasi PMK di Lombok Timur merupakan langkah penting dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Meskipun menghadapi tantangan pendanaan dan pengawasan, Pemkab Lombok Timur berkomitmen untuk melindungi ternak sapi di daerahnya dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk para peternak dan aparat keamanan.