Bangka Tengah Antisipasi PMK: 1.500 Dosis Vaksin Disediakan
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah telah menyediakan 1.500 dosis vaksin PMK untuk mencegah penularan penyakit pada 6.600 sapi, dengan tambahan 1.000 dosis lagi pada Februari 2025, sebagai upaya antisipasi dan pelayanan kesehatan hewan gratis kepada masyar
![Bangka Tengah Antisipasi PMK: 1.500 Dosis Vaksin Disediakan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/08/230032.612-bangka-tengah-antisipasi-pmk-1500-dosis-vaksin-disediakan-1.jpg)
Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, mengambil langkah proaktif dalam mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan menyediakan 1.500 dosis vaksin. Vaksinasi ini menargetkan 6.600 sapi yang terdata di daerah tersebut. Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan, mengingat kondisi ternak saat ini terpantau sehat.
Vaksinasi PMK di Bangka Tengah: Upaya Pencegahan Proaktif
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bangka Tengah, Dian Akbarini, menjelaskan bahwa program vaksinasi PMK telah dimulai sejak awal Januari 2025. "Terdapat sebanyak 6.600 sapi yang terdata menjadi sasaran vaksinasi PMK dan ini kita berikan merupakan bentuk pencegahan karena kondisi sapi yang ada saat ini dalam kondisi sehat," ujarnya.
Meskipun hanya satu kasus PMK tercatat pada tahun 2024 dan telah berhasil disembuhkan, pemerintah daerah tetap berkomitmen untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Keberhasilan penanganan kasus tersebut menunjukkan kesigapan petugas dalam menangani penyakit ini.
Lebih lanjut, Dian Akbarini menambahkan bahwa Bangka Tengah termasuk daerah yang mendapatkan banyak bantuan vaksin dari kementerian. "Kami juga yang termasuk banyak mendapat bantuan vaksin dari kementerian dibanding daerah lain. Ini kami lakukan sebagai pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya. Hal ini menunjukkan dukungan pemerintah pusat dalam upaya pengendalian PMK di daerah.
Ketersediaan Vaksin dan Pelayanan Gratis
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah memastikan seluruh vaksin telah didistribusikan ke setiap kecamatan. "Untuk jumlah sapi yang terdata ada 6.600 dan semua sudah dinyatakan sehat tanpa penyakit. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan semua vaksin sudah menyebar pada setiap kecamatan," kata Dian Akbarini. Pernyataan ini bertujuan untuk menenangkan masyarakat dan memastikan akses vaksin merata.
Sebagai bentuk komitmen terhadap kesehatan ternak, pemerintah daerah akan menambah 1.000 dosis vaksin lagi pada bulan Februari 2025. "Februari ini kita akan ada tambahan 1.000 dosis vaksin lagi dan semua pelayanan kita gratis tanpa ada biaya. Mulai dari vaksin, pengobatan sampai layanan konsultasi," imbuhnya. Layanan gratis ini mencakup vaksinasi, pengobatan, dan konsultasi, menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung peternak.
Mengenali Gejala PMK dan Langkah Pencegahan
Dokter Hewan Rachmawati memberikan informasi penting mengenai PMK. Ia menjelaskan bahwa PMK memiliki risiko penularan yang tinggi, namun risiko kematian relatif rendah, hanya sekitar lima persen. Deteksi dini dan penanganan cepat sangat krusial.
Rachmawati juga menjelaskan ciri-ciri sapi yang terjangkit PMK. "Ciri sapi menderita PMK yang jelas bisa dilihat yaitu kaki dan mulut lecet atau luka, berliur penuh, demam, lemas tidak mau makan, lesu. Kalau sudah ada gejala demikian, secepatnya melapor agar gejalanya segera kita atasi," jelasnya. Informasi ini penting bagi peternak untuk mengenali gejala awal dan segera melapor.
Sapi yang terindikasi PMK harus diisolasi dan dilaporkan kepada petugas medis untuk mendapatkan perawatan segera. Langkah ini penting untuk mencegah penyebaran lebih luas dan memastikan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
Langkah-langkah proaktif yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dalam menyediakan vaksin PMK dan memberikan layanan kesehatan hewan gratis menunjukkan komitmen yang kuat dalam melindungi ternak dan perekonomian masyarakat. Dengan ketersediaan vaksin yang cukup dan edukasi kepada peternak mengenai gejala PMK, diharapkan penyebaran penyakit ini dapat dicegah secara efektif.