4.000 Sapi di Bangka Belitung Divaksin Cegah PMK
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menargetkan vaksinasi 4.000 sapi untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) setelah ditemukan 109 kasus di awal 2025.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tengah gencar melakukan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi. Sasarannya? Sebanyak 4.000 ekor sapi ditargetkan untuk divaksinasi pada tahun 2025 ini guna mencegah meluasnya wabah PMK. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel, Edi Romdoni, di Pangkalpinang pada Senin, 27 Januari 2025.
Langkah vaksinasi ini diintensifkan setelah ditemukannya 109 kasus sapi positif PMK di awal Januari 2025. Sebanyak 96 kasus ditemukan di Kota Pangkalpinang, 13 kasus di Kabupaten Bangka, sementara daerah lainnya nihil. Pemerintah setempat langsung bertindak cepat dengan mengisolasi 109 ekor sapi tersebut untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Pembagian vaksin PMK ini didistribusikan ke berbagai daerah di Babel. Kabupaten Bangka Tengah mendapat jatah 1.500 vaksin, Bangka 700 vaksin, dan Pangkalpinang 500 vaksin. Sementara itu, Kabupaten Belitung mendapat 500 vaksin, Belitung Timur 200 vaksin, Bangka Selatan 300 vaksin, dan Bangka Barat juga 300 vaksin. Distribusi yang merata ini bertujuan untuk memastikan cakupan vaksinasi yang luas.
Hingga saat ini, progres vaksinasi telah mencapai 954 ekor sapi atau sekitar 23,8 persen dari total target. Meskipun sempat terjadi wabah PMK di tahun 2023 yang berhasil ditangani dengan baik, sehingga tahun 2024 nihil kasus, kemunculan kasus baru di awal 2025 ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Penanganan cepat menjadi kunci utama dalam mencegah meluasnya wabah PMK. Vaksinasi yang masif, dikombinasikan dengan isolasi hewan terjangkit, merupakan langkah strategis yang diambil oleh pemerintah Babel untuk melindungi populasi sapi di daerah tersebut. Dengan vaksinasi PMK yang masif ini, diharapkan penyebaran wabah PMK dapat dicegah dan peternak sapi dapat kembali bernapas lega.
Edi Romdoni menekankan pentingnya upaya pencegahan ini. Ia menyatakan, "Pada awal tahun ini, kita kembali menemukan 109 ekor sapi terjangkit PMK dan ini harus dilakukan penanganan cepat untuk mencegah penularan virus PMK ke ternak lainnya." Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk melindungi sektor peternakan di Babel.
Keberhasilan program vaksinasi ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk kerjasama antara pemerintah, peternak, dan masyarakat. Sosialisasi dan edukasi kepada peternak mengenai pentingnya vaksinasi dan pencegahan PMK juga menjadi bagian penting dari strategi pemerintah Babel dalam menangani wabah ini.