Kebakaran Aceh Timur Hanguskan Lima Rumah, Kerugian Ditaksir Rp280 Juta
Lima rumah warga di Gampong Blang, Aceh Timur, ludes terbakar akibat dugaan arus pendek listrik, mengakibatkan kerugian mencapai Rp280 juta dan seluruh penghuni kehilangan harta benda.

Kebakaran hebat melanda Gampong Blang, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, Aceh pada Jumat pagi sekitar pukul 09.30 WIB. Lima rumah warga hangus terbakar, mengakibatkan kerugian material yang signifikan dan membuat para penghuni kehilangan seluruh harta benda mereka. Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan dan upaya penanggulangan bencana segera dilakukan oleh pihak berwenang. Penyebab kebakaran diduga kuat akibat arus pendek listrik dari salah satu rumah yang terbuat dari kayu, yang kemudian dengan cepat merambat ke rumah-rumah di sekitarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur, Ashadi, menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan pendataan korban dan kerugian untuk menyalurkan bantuan darurat. "Saat ini, kami masih mendata korban dan kerugian yang ditimbulkannya akibat kebakaran yang menghanguskan lima rumah warga. Pendataan ini guna penyaluran bantuan darurat bagi para korban," ujar Ashadi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun seluruh penghuni kelima rumah tersebut kehilangan seluruh harta benda mereka, termasuk dokumen-dokumen penting.
Polisi setempat, Kapolsek Simpang Ulim AKP Yose Rizal, memberikan keterangan lebih detail mengenai kronologi kejadian. Ia menjelaskan bahwa kebakaran bermula saat Asnawi, salah satu penghuni rumah yang terbakar, sedang memperbaiki rumahnya. "Saat bekerja, Asnawi mendengarkan suara ledakan dari dinding rumah sebelah. Setelah ledakan, terlihat api dari dinding rumah tersebut. Asnawi langsung memanggil istrinya dan tetangganya agar keluar dari rumah," kata AKP Yose Rizal. Api dengan cepat menyebar ke empat rumah lainnya karena konstruksi bangunan yang terbuat dari kayu.
Kronologi dan Penyebab Kebakaran
Berdasarkan keterangan saksi dan penyelidikan awal, kebakaran diduga disebabkan oleh arus pendek listrik di salah satu rumah. Api yang muncul dengan cepat merambat ke rumah-rumah di sekitarnya yang juga terbuat dari kayu, sehingga menyebabkan kebakaran meluas. Kecepatan penyebaran api diperparah oleh kondisi bangunan yang mudah terbakar. Warga sekitar berusaha memadamkan api sebelum petugas pemadam kebakaran tiba, namun api telah membesar dan menghanguskan kelima rumah tersebut.
Petugas pemadam kebakaran dan personel Polsek Simpang Ulim segera menuju lokasi kejadian setelah menerima laporan. Upaya pemadaman berlangsung sekitar satu jam hingga api berhasil dijinakkan. Meskipun berhasil dipadamkan, kerusakan yang ditimbulkan cukup parah. Kelima rumah tersebut mengalami kerusakan total dan tidak dapat dihuni lagi.
Kerugian ditaksir mencapai Rp280 juta. Angka ini mencakup kerugian material dari kerusakan kelima rumah dan seluruh harta benda yang ada di dalamnya. Proses pendataan kerugian masih berlangsung untuk memastikan angka yang akurat dan memastikan penyaluran bantuan dapat tepat sasaran.
Korban dan Bantuan
Kelima rumah yang terbakar masing-masing milik Khaidir (55), Syarbaini (48), Nurhayati (32), Sarmita (40), dan Ratnadewi (45). Semua penghuni rumah kehilangan seluruh harta benda mereka, termasuk dokumen-dokumen penting. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Para korban saat ini ditampung sementara di rumah warga sekitar sambil menunggu bantuan dan penanganan lebih lanjut.
BPBD Kabupaten Aceh Timur telah menyatakan komitmennya untuk memberikan bantuan darurat kepada para korban. Bantuan tersebut akan mencakup kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal sementara. Proses pendataan masih berlangsung untuk memastikan bantuan dapat disalurkan secara tepat dan merata kepada seluruh korban yang terdampak.
Pemerintah setempat juga akan memberikan dukungan dan pendampingan kepada para korban untuk membantu mereka dalam proses pemulihan pasca-kebakaran. Hal ini termasuk dalam membantu proses administrasi dan pengurusan dokumen yang hilang akibat kebakaran.
Kesimpulan
Kebakaran di Gampong Blang, Aceh Timur, menjadi pengingat penting akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran, terutama di daerah dengan bangunan yang terbuat dari kayu. Langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan perlu ditingkatkan untuk meminimalisir risiko kejadian serupa di masa mendatang. Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban para korban dan membantu mereka untuk bangkit kembali.