Pemkab Padang Pariaman Berikan Bantuan Darurat Pasca Kebakaran di Kudu Gantiang
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menyalurkan bantuan darurat kepada 35 korban kebakaran di Nagari Kudu Gantiang, yang mengakibatkan kerugian mencapai Rp2 miliar.

Kebakaran hebat yang melanda Nagari Kudu Gantiang, Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada Selasa, 11 Maret 2023, sekitar pukul 14.15 WIB, telah menimbulkan kerugian besar dan meninggalkan 35 orang kehilangan tempat tinggal. Peristiwa yang diduga disebabkan oleh arus pendek listrik ini menghanguskan delapan rumah, tiga sepeda motor, dan satu mobil. Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman bergerak cepat memberikan bantuan darurat kepada para korban.
Wakil Bupati Padang Pariaman, Rahmat Hidayat, langsung meninjau lokasi kejadian dan menyalurkan bantuan tersebut pada Rabu, 12 Maret 2023. Penyaluran bantuan ini dilakukan atas instruksi langsung dari Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis. Kehadiran pemerintah daerah beberapa jam setelah kejadian menunjukkan kepedulian dan dukungan moril bagi para korban yang tengah menghadapi cobaan berat.
Bantuan darurat yang diberikan berupa sembako, kasur, selimut, dan logistik lainnya. Pemkab Padang Pariaman juga berjanji akan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait untuk bantuan selanjutnya, termasuk kemungkinan perbaikan rumah melalui program Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) setempat. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk membantu para korban pulih dari musibah ini.
Bantuan Pemkab Padang Pariaman untuk Korban Kebakaran
Penyaluran bantuan darurat oleh Pemkab Padang Pariaman merupakan bentuk respon cepat terhadap bencana kebakaran di Nagari Kudu Gantiang. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para korban yang kehilangan harta benda dan tempat tinggal. Selain bantuan material, pemerintah daerah juga memberikan dukungan moril agar para korban tetap tabah menghadapi cobaan ini. "Kami menyampaikan pesan duka dari Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis dan jajaran pemerintah daerah yang turut merasakan kesedihan yang dialami. Semoga korban diberi ketabahan dan kemudahan dalam menghadapi cobaan ini," ujar Wakil Bupati Rahmat Hidayat.
Proses pemadaman api melibatkan delapan unit mobil pemadam kebakaran dari Kota Pariaman dan Padang Pariaman. Api berhasil dikendalikan sekitar pukul 17.15 WIB, setelah menghanguskan sejumlah rumah dan kendaraan. Kecepatan respon pemadam kebakaran ini patut diapresiasi, meskipun tetap menyisakan kerugian materiil yang cukup besar.
Kapolsek V Koto Kampung Dalam, Iptu Aldika, memperkirakan kerugian akibat kebakaran mencapai Rp2 miliar. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Menurut keterangan saksi, api terlihat membesar dengan cepat setelah bermula dari lantai dua salah satu rumah. Warga setempat turut membantu memadamkan api dan mengevakuasi barang-barang milik korban.
Kerugian dan Upaya Pemulihan
Kebakaran di Nagari Kudu Gantiang telah mengakibatkan kerugian yang signifikan bagi para korban. Selain kehilangan tempat tinggal, mereka juga kehilangan harta benda berharga, termasuk kendaraan bermotor. Total 35 orang kehilangan tempat tinggal akibat peristiwa ini. Pemkab Padang Pariaman menyadari besarnya kerugian yang dialami para korban dan berkomitmen untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan.
Langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil Pemkab Padang Pariaman antara lain koordinasi dengan Baznas untuk program perbaikan rumah. Upaya ini diharapkan dapat membantu para korban membangun kembali kehidupan mereka. Selain itu, bantuan tambahan dari berbagai pihak juga diharapkan dapat membantu meringankan beban para korban.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama akibat arus pendek listrik. Perbaikan instalasi listrik secara berkala dan tindakan pencegahan lainnya perlu dilakukan untuk meminimalisir risiko kebakaran di masa mendatang.
Semoga bantuan yang diberikan oleh Pemkab Padang Pariaman dapat memberikan sedikit kelegaan bagi para korban dan membantu mereka untuk bangkit kembali dari musibah ini. Solidaritas dan kepedulian dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk membantu para korban dalam proses pemulihan.