Bantuan Rp272 Juta Dikirim Kemensos untuk Korban Kebakaran di Kendari
Kemensos menyalurkan bantuan senilai Rp272 juta untuk 152 jiwa korban kebakaran di TPA Puuwatu, Kendari, berupa logistik dan bantuan atensi.

Kebakaran hebat yang melanda kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 19 Februari 2024 telah mengakibatkan kerugian besar bagi 46 kepala keluarga (KK) atau 152 jiwa. Bencana ini telah menghanguskan 52 unit rumah warga. Kementerian Sosial (Kemensos) RI bergerak cepat merespon musibah ini dengan menyalurkan bantuan senilai Rp272 juta untuk meringankan beban para korban. Bantuan tersebut disalurkan melalui Sentra Meohai Kendari dan melibatkan berbagai pihak dalam penyalurannya.
Kepala Sentra Meohai Kendari, Imam Imaduddin Hamdan, menyatakan bahwa bantuan tersebut terdiri dari berbagai jenis logistik dan bantuan atensi. Penyaluran bantuan dilakukan secara langsung kepada para korban yang terdampak. Kerja sama dengan berbagai instansi pemerintah dan lembaga sosial menjadi kunci keberhasilan penyaluran bantuan yang cepat dan tepat sasaran.
"Jadi, jumlah total bantuan keseluruhan Kemensos untuk mendukung para korban kebakaran perumahan di TPA Puuwatu Kota Kendari sebanyak Rp272 juta," kata Imam Imaduddin dalam keterangannya di Kendari, Kamis (20/2).
Bantuan Logistik dan Atensi dari Kemensos
Rincian bantuan yang diberikan Kemensos melalui Sentra Meohai Kendari cukup beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan para korban. Bantuan logistik meliputi kasur, selimut, famili kit, kidsware, tenda serbaguna, tenda gulung, makanan anak, makanan siap saji, dan lauk pauk siap saji. Selain itu, bantuan atensi juga diberikan berupa nutrisi bayi, batita, balita, dan anak, serta mukena dewasa.
Imam Imaduddin menjelaskan bahwa penyaluran bantuan dilakukan secara terkoordinasi. Hal ini menunjukkan sinergi yang baik antar lembaga dalam penanggulangan bencana. "Kami bekerja sama dengan Dinsos Kota Kendari, Dinsos Provinsi Sultra, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI), Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan pilar-pilar sosial di Kota Kendari," sebut Imam.
Kerja sama ini memastikan bantuan sampai kepada mereka yang membutuhkan dengan cepat dan efisien. Proses penyaluran bantuan yang terorganisir ini patut diapresiasi mengingat banyaknya korban yang membutuhkan pertolongan.
Kronologi Kebakaran dan Penanganan Awal
Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari mengerahkan 30 personel untuk memadamkan api yang berkobar di kawasan TPA Puuwatu. Laporan kebakaran diterima sekitar pukul 19.43 WITA. Plt. Kepala Damkar Kendari, Junaidin Umar, menjelaskan bahwa tim pemadam kebakaran langsung diturunkan ke lokasi setelah menerima laporan dari warga.
"Langsung kami turunkan 30 personel untuk menangani laporan kebakaran itu," kata Junaidin Umar. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh arus pendek listrik atau kompor gas. Namun, penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran tersebut.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama di daerah padat penduduk dan yang memiliki potensi risiko tinggi seperti di sekitar TPA. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan langkah-langkah pencegahan kebakaran di masa mendatang.
Total bantuan sebesar Rp272 juta dari Kemensos diharapkan dapat membantu para korban kebakaran di Kendari untuk memulai kembali kehidupan mereka. Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun lembaga sosial, menjadi kunci penting dalam pemulihan pasca-bencana.