Kebakaran Kendari: 152 Jiwa Mengungsi di TPA Puuwatu
Kebakaran di TPA Puuwatu, Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 17 Februari 2024, mengakibatkan 152 jiwa dari 46 KK mengungsi di tenda darurat, terdiri dari berbagai usia dan kondisi.

Tragedi Kebakaran di Kendari: 152 Jiwa Mengungsi
Sebuah kebakaran dahsyat yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 17 Februari 2024, telah mengakibatkan 152 jiwa kehilangan tempat tinggal. Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari mencatat angka tersebut, berasal dari 46 kepala keluarga (KK) yang kini mengungsi di tenda darurat yang telah didirikan.
Korban Kebakaran: Rentang Usia dan Kondisi
Korban kebakaran terdiri dari berbagai rentang usia dan kondisi. Data dari Dinsos Kendari menyebutkan terdapat 69 laki-laki dan 83 perempuan. Rinciannya meliputi 79 dewasa, 31 anak-anak, 18 batita, 9 lansia, 7 balita, 5 bayi, dan 3 ibu hamil. Kondisi ini tentu membutuhkan perhatian khusus dan penanganan yang terintegrasi.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kendari, Izak Bulo, menjelaskan bahwa keenam tenda pengungsian yang didirikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, menampung kurang lebih 10 KK per tenda. Meskipun sebagian korban sesekali menginap di rumah keluarga, namun tenda darurat tetap menjadi tempat tinggal utama mereka.
Penyebab Kebakaran dan Penanganan Darurat
Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari menerjunkan 30 personel untuk memadamkan api yang menghanguskan 26 kopel atau 52 rumah warga. Plt. Kepala Damkar Kendari, Junaidin Umar, menyatakan bahwa laporan kebakaran diterima sekitar pukul 19.43 WITA. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh arus pendek listrik atau kompor gas. Investigasi lebih lanjut tentu diperlukan untuk memastikan penyebab pasti kejadian ini.
Dukungan Pemerintah dan Relawan
Pemerintah Kota Kendari dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara sigap dalam memberikan bantuan kepada para korban. Selain mendirikan tenda pengungsian, bantuan berupa makanan, pakaian, dan kebutuhan pokok lainnya telah disalurkan. Dukungan dari relawan dan masyarakat juga diharapkan dapat membantu meringankan beban para korban.
Tantangan ke Depan: Rekonstruksi dan Pemulihan
Kejadian ini menyoroti pentingnya upaya pencegahan kebakaran, khususnya di daerah padat penduduk. Selain itu, dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk membantu para korban membangun kembali kehidupan mereka. Rekonstruksi rumah dan pemulihan ekonomi menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama.
Kesimpulan: Solidaritas dan Pencegahan
Kebakaran di TPA Puuwatu merupakan tragedi kemanusiaan yang menuntut kepedulian dan solidaritas dari semua pihak. Selain memberikan bantuan darurat, penting untuk memikirkan solusi jangka panjang, termasuk program pencegahan kebakaran dan dukungan bagi para korban untuk membangun kembali kehidupan mereka. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih waspada dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran.