Kebakaran Kendari: 148 Jiwa Terdampak, 52 Rumah Ludes
Kebakaran di Kelurahan Puuwatu, Kendari, pada 15 Februari 2024, mengakibatkan 52 rumah terbakar dan 148 jiwa kehilangan tempat tinggal, dengan korban terdiri dari berbagai usia, termasuk lansia, bayi, ibu hamil, dan balita.

Tragedi Kebakaran di Kendari: 148 Jiwa Terdampak
Bencana kebakaran dahsyat melanda Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada Sabtu, 15 Februari 2024. Sebanyak 148 jiwa dari 45 kepala keluarga (KK) menjadi korban, kehilangan rumah dan harta benda akibat peristiwa ini. Angka ini terdiri dari berbagai kelompok usia, termasuk lansia, bayi, ibu hamil, dan balita yang kini membutuhkan bantuan mendesak.
52 Rumah Ludes Terbakar
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari, kebakaran tersebut menghanguskan 26 kopel atau setara dengan 52 unit rumah warga. Kepala Pelaksana BPBD Kota Kendari, Fadlil Suparman, mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian ini dan menjelaskan bahwa para korban saat ini berada dalam kondisi yang memprihatinkan.
"Sebanyak 148 jiwa itu terdiri dari lansia, bayi, ibu hamil, dan balita," kata Fadlil Suparman dalam keterangannya di Kendari.
Upaya Penanganan dan Bantuan
Pemerintah Kota Kendari dan Provinsi Sulawesi Tenggara bergerak cepat memberikan bantuan kepada para korban. Tenda pengungsian didirikan untuk memberikan tempat berteduh sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal. Beberapa warga lainnya mengungsi ke rumah kerabat mereka.
"Ada yang tinggal di tenda pengungsian yang didirikan oleh pemerintah provinsi dan kota untuk istirahat. Serta ada juga yang tinggal di tempat keluarga untuk berlindung di tempat yang lebih aman," ungkap Fadlil Suparman.
Selain itu, relawan dan masyarakat turut membantu para korban membersihkan puing-puing bangunan dan mencari barang-barang yang masih dapat digunakan. Keterlibatan aktif masyarakat ini menunjukkan solidaritas dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama.
Penanganan Kebakaran oleh Dinas Pemadam Kebakaran
Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari mengerahkan 30 personel dan delapan armada, termasuk enam mobil pompa air, satu ambulans, dan satu mobil penyelamat, untuk memadamkan api. Plt. Kepala Damkar Kendari, Junaidin Umar, menjelaskan bahwa laporan kebakaran diterima sekitar pukul 19.43 WITA.
"Langsung kami turunkan 30 personel untuk tangani laporan kebakaran itu," katanya. Upaya pemadaman api dilakukan secara intensif untuk mencegah meluasnya kebakaran ke area pemukiman lainnya.
Dugaan Penyebab Kebakaran
Berdasarkan informasi dari warga, kebakaran diduga disebabkan oleh arus pendek listrik atau kompor gas yang mengalami kebocoran. Namun, penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran tersebut. Hal ini penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kondisi Korban dan Bantuan yang Dibutuhkan
Saat ini, para korban masih membutuhkan berbagai bentuk bantuan, mulai dari tempat tinggal sementara, makanan, pakaian, hingga kebutuhan pokok lainnya. Donasi dan bantuan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk meringankan beban para korban dan membantu mereka untuk bangkit kembali.
Kondisi para korban, terutama lansia, bayi, ibu hamil, dan balita, perlu mendapatkan perhatian khusus. Pemeriksaan kesehatan dan perawatan medis yang memadai sangat penting untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Kesimpulan
Kebakaran di Kelurahan Puuwatu, Kendari, merupakan tragedi kemanusiaan yang menyayat hati. Kehilangan tempat tinggal dan harta benda merupakan pukulan berat bagi para korban. Solidaritas dan bantuan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk membantu para korban pulih dari trauma dan membangun kembali kehidupan mereka. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.