Dinkes Kendari Periksa Kesehatan 31 Korban Kebakaran di TPA Puuwatu
Dinas Kesehatan Kota Kendari memberikan layanan pemeriksaan kesehatan kepada 31 korban kebakaran rumah di TPA Puuwatu, meliputi pemeriksaan fisik dan pemberian obat-obatan.

Kebakaran rumah yang terjadi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, telah mengakibatkan 152 jiwa mengungsi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puuwatu. Peristiwa ini terjadi pada tanggal yang tidak disebutkan dalam sumber berita. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari bergerak cepat dengan memberikan layanan pemeriksaan kesehatan kepada para korban. Layanan ini bertujuan untuk memastikan kesehatan para pengungsi, yang meliputi berbagai kelompok usia, terjaga dengan baik.
Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh tim dari Puskesmas Puuwatu dan enam puskesmas lainnya secara bergantian. Tim medis memberikan layanan berupa pemeriksaan fisik, seperti pengecekan tekanan darah dan pemeriksaan menggunakan stetoskop. Mereka juga menyediakan obat-obatan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk diare dan gatal-gatal. Setidaknya 31 warga telah menerima layanan kesehatan ini hingga saat ini.
Layanan kesehatan ini mendapat sambutan positif dari para pengungsi. Salah seorang korban kebakaran, Isma, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Kendari. Ia menyatakan bahwa layanan kesehatan tersebut sangat membantu, terutama bagi warga yang mengalami masalah kesehatan.
Layanan Kesehatan Komprehensif untuk Korban Kebakaran
Tim medis dari Dinkes Kendari telah memeriksa 31 korban kebakaran, terdiri dari 21 orang dewasa, enam lansia, tiga anak-anak, dan satu ibu hamil. Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan serius yang terabaikan. Puskesmas Puuwatu mengerahkan empat petugas kesehatan, yaitu satu dokter, dua perawat, dan satu apoteker, untuk memberikan layanan terbaik.
Tujuh puskesmas di Kota Kendari dilibatkan secara bergilir untuk memastikan kelancaran pelayanan kesehatan kepada para pengungsi. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memberikan dukungan penuh kepada korban kebakaran. Dengan adanya layanan kesehatan ini, diharapkan para korban dapat segera pulih dan mendapatkan perawatan yang memadai.
Pemerintah Kota Kendari juga telah menyediakan tenda darurat bagi para pengungsi. Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari mencatat terdapat 46 kepala keluarga (KK) yang terdampak kebakaran, dengan total 152 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 69 laki-laki dan 83 perempuan, yang meliputi berbagai kelompok usia, mulai dari bayi hingga lansia.
Dukungan Pemerintah untuk Korban Kebakaran
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Dinkes Kendari merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk membantu para korban kebakaran. Selain layanan kesehatan, pemerintah juga menyediakan tempat tinggal sementara dan kebutuhan dasar lainnya bagi para pengungsi. Kerja sama antara Dinkes dan Dinsos Kendari dalam menangani para korban menunjukkan sinergi yang baik dalam penanganan bencana.
Kehadiran layanan kesehatan di lokasi pengungsian sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit dan memberikan perawatan medis yang cepat bagi warga yang sakit. Dengan adanya layanan kesehatan ini, para pengungsi dapat merasa lebih aman dan nyaman selama masa pemulihan.
Ke depan, diharapkan pemerintah terus memantau kesehatan para pengungsi dan memberikan dukungan yang dibutuhkan. Pemulihan pasca-kebakaran tidak hanya meliputi aspek fisik, tetapi juga aspek psikis dan sosial. Dukungan pemerintah yang berkelanjutan sangat penting untuk membantu para korban kembali bangkit dan menjalani kehidupan normal.
"Kami merasa terbantu dengan adanya layanan kesehatan ini karena ketika ada warga yang sakit langsung ke layanan kesehatan tersebut," ujar Isma, salah satu korban kebakaran.