Dapur Umum Dinsos Sultra Bantu Korban Kebakaran Kendari
Dinas Sosial Sulawesi Tenggara mendirikan dapur umum untuk membantu 152 korban kebakaran di TPA Puuwatu, Kendari, yang terjadi pada 15 Februari 2024, menyediakan makanan selama tujuh hari ke depan.

Kebakaran hebat yang melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kelurahan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Sabtu, 15 Februari 2024, telah meninggalkan duka mendalam bagi 152 warga yang kehilangan tempat tinggal. Sebanyak 26 kopel atau 52 unit rumah hangus terbakar dalam peristiwa tersebut. Namun, di tengah kepiluan, Pemerintah Provinsi Sultra melalui Dinas Sosial (Dinsos) bergerak cepat memberikan bantuan dengan mendirikan dapur umum.
Tanggap Darurat Dinsos Sultra
Dinas Sosial Sultra langsung menurunkan satu unit dapur lapangan mobile untuk memenuhi kebutuhan makanan para korban. "Untuk dapur lapangan ini kita pakai dapur umum yang mobile, cukup satu saja, karena satu saja ini sudah bisa memenuhi kebutuhan para korban," jelas Plt. Kepala Dinas Sosial Sultra, Haris Ranto, saat ditemui di Kendari.
Kapasitas dapur umum tersebut mampu menyediakan makanan untuk 300 orang per hari. Jumlah ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan 152 jiwa korban kebakaran. "Jadi, kami pikir satu ini cukup, sudah bisa memenuhi," ujar Haris. Dapur umum ini direncanakan beroperasi selama tujuh hari ke depan, namun waktu operasional dapat diperpanjang tergantung evaluasi situasi dan koordinasi dengan Pemerintah Kota Kendari dan Sentra Meohai Kemensos.
Penanganan Kebakaran oleh Damkar Kendari
Sebelum dapur umum didirikan, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari telah bekerja keras untuk memadamkan api. Plt. Kepala Damkar Kendari, Junaidin Umar, menyatakan bahwa pihaknya menerjunkan 30 personel beserta delapan armada, termasuk enam mobil pompa air, satu ambulans, dan satu mobil penyelamat. Laporan kebakaran diterima sekitar pukul 19.43 WITA.
"Langsung kami turunkan 30 personel untuk tangani laporan kebakaran itu," kata Junaidin. Penyebab kebakaran diduga akibat arus pendek listrik atau kompor gas, berdasarkan laporan dari warga setempat. Kecepatan respons Damkar Kendari berhasil mencegah meluasnya kebakaran ke area lain.
Dukungan dan Koordinasi
Keberadaan dapur umum mobile dari Dinsos Sultra menunjukkan kesigapan pemerintah dalam menangani bencana. Langkah cepat ini sangat membantu meringankan beban para korban yang kehilangan segalanya. Koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi dan pemerintah kota Kendari, serta dukungan dari Sentra Meohai Kemensos, diharapkan dapat memastikan bantuan terus mengalir hingga para korban dapat kembali membangun kehidupan mereka.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama di pemukiman padat penduduk. Pencegahan dini dan edukasi masyarakat tentang keselamatan kebakaran sangat krusial untuk meminimalisir kejadian serupa di masa mendatang. Semoga para korban kebakaran TPA Puuwatu dapat segera pulih dan mendapatkan kehidupan yang layak kembali.