Kebakaran Kendari: BPBD Dirikan Tenda Darurat untuk 152 Jiwa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari mendirikan tenda darurat bagi 152 warga yang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran 26 rumah di Kelurahan Puuwatu, Kendari, Sulawesi Tenggara.

Kebakaran hebat yang menghanguskan 26 rumah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Jumat malam, 14 Februari 2024, telah meninggalkan duka mendalam bagi 152 jiwa. Kejadian yang dilaporkan sekitar pukul 19.43 WITA ini langsung ditangani oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari dengan mengerahkan 30 personel dan delapan armada.
Respon Cepat BPBD Kota Kendari
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari bergerak cepat memberikan bantuan bagi para korban. Kepala Pelaksana BPBD Kota Kendari, Fadil Suparman, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendirikan satu tenda regu untuk menampung puluhan warga yang kehilangan tempat tinggal. Tenda ini bersifat sementara dan dapat menampung sekitar 30 orang, untuk memenuhi kebutuhan istirahat darurat para korban.
Fadil Suparman menambahkan, "Jadi, malam ini kami hanya menyiapkan tenda regu untuk kebutuhan darurat agar masyarakat bisa istirahat. Atau masyarakat yang belum ada tempat silahkan menggunakan tempat kami." Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tenda pengungsian yang lebih besar dan memadai akan segera didirikan. Rencananya, akan ada satu tenda terowongan, ditambah satu tenda pengungsi dari Dinas Sosial Kota Kendari dan satu lagi dari Provinsi.
BPBD juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyediakan bantuan lain, seperti dapur umum dan tandon air bersih. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar para korban terpenuhi selama masa pemulihan.
Dampak Kebakaran dan Bantuan yang Dibutuhkan
Camat Puuwatu, Ratriansyah, menyampaikan bahwa total 152 jiwa kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran tersebut. Jumlah tersebut terdiri dari orang dewasa, ibu hamil, dan bayi. Kondisi ini menunjukkan urgensi bantuan yang dibutuhkan tidak hanya berupa tempat tinggal sementara, tetapi juga dukungan untuk memenuhi kebutuhan khusus kelompok rentan seperti ibu hamil dan bayi.
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari mengerahkan berbagai armada untuk memadamkan api, termasuk enam unit mobil pompa air, satu unit ambulans, dan satu unit mobil penyelamat. Kecepatan respon dan koordinasi antar instansi pemerintah dalam penanganan kebakaran ini patut diapresiasi.
Langkah-langkah Selanjutnya
Ke depannya, dibutuhkan kolaborasi yang berkelanjutan antara BPBD, Dinas Sosial, pemerintah provinsi, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan para korban mendapatkan bantuan yang memadai. Bantuan tersebut tidak hanya mencakup tempat tinggal sementara, tetapi juga kebutuhan sandang, pangan, dan kesehatan. Selain itu, perlu juga dipikirkan rencana jangka panjang untuk membantu para korban membangun kembali kehidupan mereka.
Kejadian kebakaran ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan upaya pencegahan kebakaran di pemukiman padat penduduk. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai keamanan kebakaran sangat krusial untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kesimpulan
Kebakaran di Kelurahan Puuwatu, Kendari, telah menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat setempat. Respon cepat dari BPBD dan instansi terkait patut diapresiasi, namun dibutuhkan upaya berkelanjutan untuk memastikan pemulihan dan kesejahteraan para korban. Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih waspada dan proaktif dalam mencegah kebakaran.