Pemkot Kendari Bangun 18 Rumah untuk Korban Kebakaran TPA Puuwatu
Pemerintah Kota Kendari berkomitmen membangun 18 rumah semipermanen bagi petugas kebersihan DLHK yang menjadi korban kebakaran di TPA Puuwatu, Sulawesi Tenggara.

Kebakaran yang menghanguskan sejumlah rumah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada (masukkan tanggal kejadian jika tersedia), telah menimbulkan keprihatinan yang mendalam. Kejadian ini mengakibatkan 18 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal, sebagian besar merupakan petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan (DLHK) Kota Kendari. Atas peristiwa tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari langsung bergerak cepat memberikan bantuan berupa pembangunan rumah semipermanen bagi para korban.
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menyatakan komitmen Pemkot untuk membangun 18 unit rumah semipermanen bagi para petugas kebersihan DLHK yang menjadi korban. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Wali Kota saat ditemui di Kendari pada Senin (masukkan tanggal jika tersedia). Pembangunan rumah ini diprioritaskan untuk para petugas kebersihan yang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran tersebut.
"Pemkot Kendari akan membangun rumah untuk para korban kebakaran di lingkup TPA, dan rumah ini diutamakan bagi petugas kebersihan DLHK yang menjadi korban kebakaran," kata Siska Karina Imran. Langkah cepat Pemkot ini menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab pemerintah terhadap kesejahteraan warganya, khususnya bagi mereka yang telah mengabdi sebagai petugas kebersihan.
Rumah Baru untuk Petugas Kebersihan
Pembangunan 18 rumah tersebut ditujukan untuk 18 KK petugas kebersihan DLHK yang terdampak kebakaran. Pemkot Kendari memprioritaskan bantuan ini mengingat kondisi darurat yang dialami para korban yang telah kehilangan tempat tinggal. Proses pembangunan rumah ini akan segera dimulai setelah berbagai persiapan, termasuk perhitungan anggaran dan koordinasi dengan pihak terkait, rampung.
Pemkot Kendari menyadari bahwa masih ada warga lain yang juga menjadi korban kebakaran di TPA Puuwatu. Namun, untuk tahap awal, fokus utama diberikan kepada para petugas kebersihan DLHK. "Jadi, kita utamakan yang itu dulu (rumah petugas DLHK) sambil kita melihat perkembangannya," ujar Wali Kota.
Pembangunan rumah ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menangani situasi darurat pasca kebakaran. Pemkot Kendari telah berupaya mencarikan solusi alternatif, seperti penempatan sementara di rusunawa. Namun, karena keterbatasan kapasitas, pembangunan rumah baru menjadi solusi yang paling tepat dan efektif.
Proses Pembangunan dan Anggaran
Wali Kota menjelaskan bahwa proses pembangunan rumah tersebut masih dalam tahap koordinasi dan perencanaan. Pihak Pemkot Kendari sedang menghitung kebutuhan anggaran yang diperlukan untuk membangun 18 unit rumah semipermanen. Perhitungan anggaran tersebut mempertimbangkan fluktuasi harga bahan bangunan.
"Target kita harus cepat, anggarannya lagi dihitung dulu untuk 18 rumah itu, karena ada bahan-bahan ada yang harganya naik dan turun," jelas Siska. Pemkot Kendari berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan rumah tersebut dengan cepat agar para korban dapat segera memiliki tempat tinggal yang layak.
Selain pembangunan rumah, Pemkot Kendari juga akan terus berupaya mencari solusi bagi warga lain yang terdampak kebakaran di TPA Puuwatu. Koordinasi dengan berbagai pihak terkait akan terus dilakukan untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan meringankan beban para korban.
Pembangunan rumah ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para petugas kebersihan DLHK yang telah kehilangan tempat tinggal. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kepedulian dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, serta pentingnya peran pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada warganya.