Dinsos Kendari Beri Bantuan Seragam Sekolah untuk Korban Kebakaran Puuwatu
Dinas Sosial Kota Kendari menyalurkan bantuan seragam sekolah dan alat tulis kepada 14 pelajar korban kebakaran di TPA Puuwatu, Kendari, memastikan mereka tetap dapat bersekolah.

Kebakaran di TPA Puuwatu, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) baru-baru ini telah menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Peristiwa yang terjadi di Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu ini mengakibatkan sejumlah warga kehilangan tempat tinggal, termasuk sejumlah pelajar yang kini tinggal di tenda pengungsian.
Menanggapi musibah ini, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari bergerak cepat memberikan bantuan. Bantuan tersebut berupa seragam sekolah dan alat tulis bagi anak-anak korban kebakaran. Penyerahan bantuan ini dilakukan pada Senin lalu.
Bantuan dari Dinsos Provinsi dan Koordinasi dengan Sekolah
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kendari, Izak Bulo, menjelaskan bahwa bantuan seragam sekolah tersebut berasal dari Dinsos Provinsi Sulawesi Tenggara. Paket bantuan yang diberikan cukup lengkap, mencakup seragam sekolah, tas, buku, pulpen, pensil, topi, dan dasi. Hal ini menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap nasib para pelajar yang terdampak.
Jumlah pelajar yang menerima bantuan ini tercatat sebanyak 14 orang. Mereka berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Rinciannya, sembilan pelajar SD, empat pelajar SMP, dan satu pelajar SMA mendapatkan bantuan ini.
Sebelum penyaluran bantuan, Dinsos Kendari telah berkoordinasi dengan pihak sekolah. Hal ini dilakukan untuk memastikan para pelajar tetap dapat bersekolah meskipun belum memiliki seragam sekolah baru. Izak Bulo menegaskan, "Jadi, sebenarnya biar mereka pergi sekolah pakai seragam biasa itu tidak apa-apa."
Dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Dukungan juga datang dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Kendari. Kepala Dikbud Kota Kendari, Saemina, menyatakan bahwa pihaknya akan mengeluarkan surat edaran. Surat edaran ini ditujukan kepada sekolah-sekolah di sekitar TPA Puuwatu agar tetap menerima anak-anak korban kebakaran tanpa mempersyaratkan seragam sekolah yang baru. Saemina menambahkan, "Jadi, setiap sekolah itu Insya Allah itu sudah memahami, Tidak ada pemberlakuan harus pakai seragam, nanti setelah mereka normal baru (pakai seragam)." Hal ini menunjukkan sinergi positif antar instansi pemerintah dalam menangani dampak kebakaran.
Kepedulian Pemerintah terhadap Pendidikan Korban Kebakaran
Bantuan seragam sekolah dan alat tulis ini merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap pendidikan anak-anak korban kebakaran. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan para pelajar tetap dapat melanjutkan pendidikan mereka tanpa hambatan. Langkah koordinasi yang dilakukan antara Dinsos dan Dikbud juga patut diapresiasi, karena menunjukkan komitmen untuk memastikan para pelajar tetap mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Selain bantuan material, dukungan psikososial bagi para korban juga sangat penting untuk membantu mereka melewati masa sulit ini. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli dan siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana.
Kesimpulan
Peristiwa kebakaran di TPA Puuwatu telah menyoroti pentingnya bantuan kemanusiaan dan dukungan pemerintah dalam membantu korban bencana. Langkah cepat Dinsos dan Dikbud Kendari dalam memberikan bantuan seragam sekolah dan memastikan akses pendidikan bagi para pelajar korban kebakaran patut diapresiasi sebagai bentuk kepedulian dan komitmen terhadap pendidikan anak-anak di Kota Kendari. Semoga para korban dapat segera pulih dan kembali menjalani kehidupan normal.