Kebakaran Dekat Bandara Soetta: Asap Hitam Membara, Penerbangan Tetap Normal
Kebakaran pabrik plastik di dekat Bandara Soekarno-Hatta menyebabkan kepulan asap hitam, namun operasional penerbangan tetap berjalan normal berkat respon cepat petugas.

Sebuah kebakaran besar terjadi di area pergudangan Desa Belimbing, Kabupaten Tangerang, Banten pada Minggu, 30 Maret 2024, pukul 14.30 WIB. Lokasi kebakaran yang berdekatan dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sempat menimbulkan kekhawatiran akan gangguan operasional penerbangan. Namun, berkat respon cepat dan koordinasi yang baik antar pihak terkait, operasional penerbangan di Bandara Soetta dipastikan tetap berjalan normal dan aman.
Kejadian bermula dari kebakaran pabrik plastik di Jalan Raya Belimbing Nomor 82. Kepulan asap hitam tebal terlihat jelas, bahkan terekam dalam video yang beredar di media sosial X (sebelumnya Twitter), seperti yang diunggah oleh akun @RadioElshinta. Video tersebut memperlihatkan kepulan asap hitam membumbung tinggi di dekat akses tol Bandara arah Pluit. Meskipun dekat dengan bandara, pihak berwenang memastikan bahwa insiden ini tidak mengganggu aktivitas penerbangan.
Assistant Deputy Communication and Legal PT Angkasa Pura Indonesia KC Bandara Internasional Soekarno-Hatta, M. Holik Muardi, memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa tim 'Domestic Fire Station' (DFS) segera diterjunkan ke lokasi untuk membantu proses pemadaman dan memastikan keamanan area sekitar bandara. Langkah cepat ini menjadi kunci keberhasilan dalam mencegah dampak signifikan terhadap operasional penerbangan.
Respon Cepat dan Koordinasi yang Efektif
PT Angkasa Pura Indonesia (AP I) melakukan pemantauan intensif untuk memastikan tidak ada dampak signifikan terhadap penerbangan. Sebagai langkah mitigasi, sementara waktu Runway 3 ditutup karena terdampak kepulan asap. Penutupan sementara ini merupakan tindakan pencegahan untuk menjaga keselamatan penerbangan. Keputusan ini diambil setelah koordinasi dengan AirNav Indonesia.
Meskipun terjadi penutupan sementara Runway 3, Holik Muardi menegaskan bahwa operasional bandara secara keseluruhan tetap berjalan normal. Keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa bandara tetap menjadi prioritas utama. Tim di lapangan juga terus bersiaga, melakukan evaluasi situasi, dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan kondisi tetap terkendali. Hal ini menunjukkan kesigapan dan profesionalisme pihak terkait dalam menangani situasi darurat.
Koordinasi yang baik antara PT Angkasa Pura II, AirNav Indonesia, dan tim pemadam kebakaran menjadi faktor penting dalam penanganan kebakaran ini. Kerja sama yang efektif ini berhasil meminimalisir dampak terhadap operasional penerbangan di Bandara Soetta. Kecepatan respon dan langkah-langkah mitigasi yang tepat mencegah terjadinya gangguan yang lebih luas.
Keamanan Penerbangan Tetap Terjaga
Meskipun asap hitam membumbung tinggi dan terlihat dramatis dalam video yang beredar, pihak berwenang berhasil memastikan keamanan penerbangan tetap terjaga. Penutupan sementara Runway 3 merupakan bukti komitmen untuk memprioritaskan keselamatan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem keamanan dan manajemen krisis di Bandara Soetta berfungsi dengan baik.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana di sekitar area bandara. Respon cepat dan koordinasi yang efektif terbukti mampu meminimalisir dampak negatif terhadap operasional bandara dan keselamatan penerbangan. Ke depannya, penting untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi antar instansi terkait untuk menghadapi kejadian serupa.
Informasi lebih lanjut mengenai penyebab kebakaran dan kerugian yang ditimbulkan masih dalam proses penyelidikan. Namun, yang terpenting adalah operasional Bandara Soekarno-Hatta tetap berjalan lancar dan aman berkat kerja keras tim gabungan yang sigap dan terkoordinasi dengan baik. Hal ini menunjukkan profesionalisme dan komitmen tinggi dalam menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan di Indonesia.
Kesimpulannya, kebakaran di dekat Bandara Soetta, meskipun menimbulkan kepulan asap yang cukup signifikan, tidak mengganggu operasional penerbangan berkat respon cepat dan koordinasi yang efektif dari berbagai pihak. Prioritas utama tetap pada keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa bandara.