Kejati Maluku Selamatkan Keuangan Negara Rp6,2 Miliar Sepanjang 2024
Kejaksaan Tinggi Maluku berhasil menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp6,2 miliar dari penanganan berbagai kasus korupsi sepanjang tahun 2024, dengan capaian signifikan dalam penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan eksekusi perkara.

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku berhasil menyelamatkan keuangan negara senilai Rp6,2 miliar sepanjang tahun 2024. Capaian ini merupakan hasil dari penanganan berbagai perkara tindak pidana korupsi yang ditangani oleh Kejati Maluku dari Januari hingga Desember 2024. Pencapaian ini diumumkan langsung oleh Kajati Maluku, Agoes S. Prasetyo, di Ambon, Maluku.
Dalam paparannya yang disampaikan pada Rabu lalu, Kajati Agoes merinci bahwa sepanjang tahun 2024, Kejati Maluku telah menangani 77 perkara dalam tahap penyelidikan, 85 perkara dalam tahap penyidikan, 74 perkara dalam tahap penuntutan, dan 66 perkara dalam tahap eksekusi. Paparan tersebut juga mencakup capaian kinerja 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, periode 21 Oktober 2024 hingga 30 Januari 2025.
Semua perkara tindak pidana khusus yang ditangani tersebar di 10 kejaksaan negeri dan 5 cabang kejaksaan negeri di bawah naungan Kejati Maluku. Selain penyelamatan keuangan negara, Kejati Maluku juga berhasil memperoleh denda senilai Rp8,6 miliar dan uang pengganti sebesar Rp13,2 miliar dari berbagai perkara tindak pidana khusus yang ditangani.
Capaian Kejati Maluku di Berbagai Tahapan Penanganan Perkara
Kejati Maluku menunjukan kinerja yang komprehensif dalam menangani berbagai perkara. Tidak hanya fokus pada tindak pidana korupsi, Kejati juga aktif dalam menangani perkara tindak pidana umum. Tercatat, sepanjang tahun 2024, Kejati Maluku menerima 1.670 Surat Perintah Penunjukan Jaksa Penuntut Umum (P-16) untuk mengawal penyidikan perkara tindak pidana umum.
Selanjutnya, terdapat 738 perkara P-18, 669 perkara P-19, 1.131 perkara P-21 (berkas lengkap), 1.108 perkara penyerahan berkas tahap II, dan 901 perkara yang telah dilimpahkan ke pengadilan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 829 perkara telah memperoleh putusan pengadilan. Proses hukum berlanjut dengan 60 perkara banding, 44 perkara kasasi, dan 814 perkara eksekusi. Menariknya, terdapat 16 perkara yang diselesaikan melalui restorative justice (keadilan restoratif).
Keberhasilan Kejati Maluku dalam menyelamatkan keuangan negara dan menyelesaikan berbagai perkara menunjukkan komitmen yang tinggi dalam penegakan hukum. Angka-angka yang signifikan ini menjadi bukti nyata kerja keras dan dedikasi seluruh jajaran Kejati Maluku dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Rincian Perkara yang Ditangani
Berikut rincian lebih lanjut mengenai perkara yang ditangani Kejati Maluku sepanjang tahun 2024:
- Penyelamatan Keuangan Negara: Rp6,2 miliar
- Denda: Rp8,6 miliar
- Uang Pengganti: Rp13,2 miliar
- Penyelidikan: 77 perkara
- Penyidikan: 85 perkara
- Penuntutan: 74 perkara
- Eksekusi: 66 perkara
Data ini menunjukkan kinerja yang luar biasa dari Kejati Maluku dalam memberantas korupsi dan menegakkan hukum di Maluku. Keberhasilan ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku tindak pidana dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum di Indonesia.
Kejati Maluku telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga keuangan negara dan menegakkan hukum. Dengan berbagai capaian yang telah diraih, diharapkan kinerja serupa dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan di masa mendatang untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari korupsi.