Kemdikbudristek Dukung Hilirisasi Riset: Dorong Inovasi Jadi Produk Komersial
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) meluncurkan program pendanaan hilirisasi riset untuk mendorong inovasi dan pengembangan produk komersial berbasis riset.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia meluncurkan Program Pendanaan Hilirisasi Riset-Pengujian Model dan Prototipe Tahun 2025. Program ini diluncurkan pada 9 Mei 2025 di Jakarta dan bertujuan untuk mendukung riset efektif yang berdampak pada industri, masyarakat, dan pemerintah. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat ekosistem inovasi nasional yang inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan delapan poin Asta Cita.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Brian Yuliarto, menekankan pentingnya riset yang tidak hanya berhenti di publikasi, tetapi juga dihilirisasi menjadi produk komersial. "Kita ingin memastikan bahwa riset pada akhirnya bisa memberikan dampak pada permasalahan yang ada di Industri, masyarakat dan pemerintah. Suatu produk atau kebijakan harus memiliki basis pengetahuan yang sangat kuat, untuk itu riset memang harus sangat kuat, lebih dari itu adalah bagaimana membuat riset itu kita dorong untuk menjadi suatu produk komersial yang tentunya membutuhkan kerjasama dengan industri," ujar Mendikbudristek.
Program pendanaan kompetitif ini fokus pada pengembangan riset inovatif menjadi model atau prototipe yang siap diterapkan dan diadopsi oleh dunia usaha dan industri. Salah satu fokus utama program ini adalah amanat Asta Cita nomor 5: melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Program ini juga mendorong sinergi antara perguruan tinggi, dunia usaha dan industri (DUDI), pemerintah daerah, komunitas lokal, dan UMKM.
Hilirisasi Riset: Dari Publikasi ke Produk Terapan
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Kemdikbudristek RI, Fauzan Adziman, menjelaskan bahwa keberhasilan program ini bergantung pada kolaborasi lintas sektor dan kemampuan peneliti serta perguruan tinggi dalam memahami kebutuhan di lapangan. "Kami tidak hanya mendorong riset yang unggul dalam ekosistem perguruan tinggi, tetapi juga riset yang memiliki keberlanjutan, potensi bisnis, dan keterhubungan langsung dengan masyarakat dan industri. Inilah semangat hilirisasi, agar hasil penelitian tidak berhenti di jurnal, tetapi menjelma menjadi teknologi terapan yang berdampak," jelasnya.
Program ini mendorong perguruan tinggi untuk adaptif terhadap disrupsi teknologi, terintegrasi dengan ekosistem digital, dan menjadi motor inovasi serta solusi nyata bagi masyarakat. Pengusulan proposal dibuka dari tanggal 7 hingga 20 Mei 2025 melalui platform Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BIMA).
Program Hilirisasi Riset-Pengujian Model dan Prototipe Tahun 2025 menetapkan delapan bidang fokus utama: pangan, energi terbarukan, kesehatan (obat), transportasi, rekayasa keteknikan, pertahanan-keamanan, kemaritiman, serta sosial humaniora-pendidikan-seni-budaya. Bidang riset lintas disiplin juga diakomodasi.
Program ini dirancang untuk meningkatkan Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) dari level 4-9 dan mendukung pengembangan produk inovatif lokal yang berdaya saing global. Program pengujian model dan prototipe ini merupakan bagian dari rangkaian inisiatif hilirisasi riset yang tengah dikembangkan Kemdikbudristek.
Penguatan Ekosistem Inovasi Nasional
Program ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem inovasi nasional dengan mendorong kolaborasi antara berbagai pihak. Dengan pendanaan yang kompetitif, diharapkan riset-riset inovatif dapat berkembang menjadi produk-produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Perguruan tinggi didorong untuk berperan aktif dalam proses hilirisasi ini, sehingga hasil riset dapat diimplementasikan secara nyata dan memberikan dampak yang signifikan.
Langkah Kemdikbudristek ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong pengembangan riset dan inovasi di Indonesia. Dengan adanya program ini, diharapkan Indonesia dapat semakin maju dan kompetitif di kancah global melalui inovasi-inovasi yang dihasilkan dari riset-riset unggulan.
Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada berbagai sektor, mulai dari peningkatan kesejahteraan masyarakat hingga peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar internasional. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan berdaya saing.
Melalui program ini, Kemdikbudristek berharap dapat menciptakan lompatan besar dalam pengembangan teknologi dan inovasi di Indonesia, serta meningkatkan daya saing bangsa di tingkat global.