Kemenag Kalsel Matangkan Persiapan Petugas Haji 2025: Bimbingan Teknis dan Pentingnya Kesabaran
Kemenag Kalsel menggelar bimbingan teknis bagi petugas haji 2025 di Banjarbaru, menekankan pentingnya kesabaran, pelayanan prima, dan kolaborasi tim dalam melayani jamaah, terutama lansia.

Banjarmasin, 18 Maret 2025 (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Selatan (Kalsel) meningkatkan kesiapan petugas haji tahun 2025. Hal ini dilakukan melalui bimbingan teknis bagi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter dan Petugas Haji Daerah (PHD) Embarkasi Banjarmasin. Bimbingan teknis ini merupakan upaya untuk memastikan pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 berjalan lancar dan memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaah.
Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, H. Muhammad Tambrin, menjelaskan bahwa bimbingan teknis ini berlangsung di UPT Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin, Banjarbaru, pada tanggal 14-19 Maret 2025. Beliau menekankan pentingnya bimbingan ini sebagai komitmen utama bagi para petugas haji yang terpilih.
"Ini sebagai upaya kita untuk mempersiapkan dengan matang pelaksanaan ibadah haji 2025," ujar Tambrin. Bimbingan teknis ini bertujuan untuk membekali petugas haji dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menjalankan tugasnya.
Bimbingan Teknis Petugas Haji 2025: Fokus Pelayanan dan Problem Solving
Bimbingan teknis yang diselenggarakan Kemenag Kalsel ini difokuskan pada peningkatan kemampuan petugas haji dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kepada jamaah. Sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019, PPIH memiliki tugas pembinaan, pelayanan, perlindungan, pengendalian, dan koordinasi operasional penyelenggaraan ibadah haji. Oleh karena itu, petugas haji dituntut untuk mampu menjadi problem solver yang handal.
Tambrin menegaskan pentingnya sikap dan perilaku petugas haji. Mereka harus mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi jamaah dengan sabar dan bijaksana. Petugas haji diharapkan dapat menjaga sikap dan menghindari tindakan yang dapat menimbulkan masalah.
"Menjadi petugas haji harus sabar dalam bertugas sebab sabar adalah kunci kesuksesan dan keberhasilan dalam melayani jamaah haji," ucapnya. Hal ini menunjukkan pentingnya kesabaran dan ketelitian dalam menjalankan tugas sebagai petugas haji.
Lebih lanjut, Tambrin juga menekankan pentingnya kerja sama tim. Petugas haji harus mampu bekerja sama untuk memberikan layanan terbaik kepada para jamaah. Kolaborasi dan koordinasi yang baik di antara petugas haji sangat penting untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan ibadah haji.
Kolaborasi dan Kepedulian: Prioritas Pelayanan Jamaah Lansia
Dalam konteks pelayanan, Kemenag Kalsel juga memberikan perhatian khusus kepada jamaah lansia. Petugas haji didorong untuk berkolaborasi dan saling membantu dalam memberikan layanan kepada jamaah lansia. Hal ini menunjukkan kepedulian dan rasa empati yang tinggi terhadap kebutuhan jamaah yang lebih rentan.
Tambrin berharap petugas haji yang lebih muda dan kuat dapat membantu jamaah lansia. Hal ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas antarjamaah. Dengan demikian, seluruh jamaah haji dapat merasakan kenyamanan dan pelayanan yang optimal selama menjalankan ibadah haji.
"Petugas haji tahun ini menjadi salah satu kunci sukses penyelenggaraan ibadah haji, maka dari itu mereka harus benar-benar sabar dan tulus dalam bertugas, khususnya melayani Lansia yang menjadi tamu Allah. Melayani jamaah haji sepenuh hati, sama dengan melayani tamu Allah SWT, siapa yang melayani mereka berarti telah memuliakan Allah. Maka dari itu, para petugas haji harus benar-benar bisa melayani jamaah haji dengan penuh ketulusan lahir dan batin," tekannya.
Bimbingan teknis ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan petugas haji dan menjamin kelancaran penyelenggaraan ibadah haji 2025. Kemenag Kalsel berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaah haji.