Kemenhan Optimalkan Anggaran: Jaminan Kualitas Kajian dan Litbang Tetap Terjaga
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memastikan kualitas kajian dan litbang tetap terjaga meski telah melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp26,993 triliun dengan mengoptimalkan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

Jakarta, 14 Februari 2025 - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memastikan komitmennya dalam menjaga kualitas kajian dan penelitian serta pengembangan (litbang) meskipun telah melakukan efisiensi anggaran. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemenhan, Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, di Kantor Kemenhan, Jakarta.
Brigjen Frega menjelaskan bahwa efisiensi anggaran yang dilakukan tidak akan mengorbankan tugas utama Kemenhan, yaitu menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah. "Kami akan mengoptimalkan anggaran yang ada, dan kami bisa menjamin bahwa apa pun yang dilakukan tidak akan berdampak terhadap tugas utama kami menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah," tegasnya.
Sinergi dan Kolaborasi: Kunci Optimalisasi Anggaran
Lebih lanjut, Brigjen Frega menjelaskan strategi Kemenhan dalam menjaga kualitas kajian dan litbang. Kemenhan tidak hanya bergantung pada Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhan sendiri. Mereka akan mengoptimalkan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan.
"Jadi, kami mengoptimalkan sinergisitas dari kampus, industri pertahanan, dan Universitas Pertahanan (Unhan). Industri-industri pertahanan strategis, meskipun berada di bawah BUMN, tetap berada dalam supervisi teknis Kementerian Pertahanan," ujar Brigjen Frega. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan kajian dan litbang yang berkualitas tinggi dengan anggaran yang efisien.
Efisiensi Anggaran Rp26,993 Triliun
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan mengumumkan efisiensi anggaran Kemenhan dan TNI sebesar Rp26,993 triliun. Pengumuman ini disampaikan dalam Rapat Kerja Komisi I DPR pada 13 Februari 2025. Efisiensi ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
Wamenhan merinci beberapa pos anggaran yang diefisiensikan, termasuk kegiatan yang tidak urgen, tidak produktif, kurang berdampak, dan tidak efisien. Beberapa contohnya adalah biaya perjalanan dinas, seminar, rapat, diskusi kelompok terpumpun, kegiatan selebrasi dan seremoni, peresmian, perayaan ulang tahun satuan, pameran, studi banding, honorarium, pembangunan infrastruktur dan rehab yang tidak mendesak, pembangunan sistem informasi, dan pengadaan kendaraan taktis baru. Kajian dan litbang juga termasuk dalam pos anggaran yang diefisiensikan.
Komitmen Tetap pada Kualitas
Meskipun ada efisiensi anggaran, Kemenhan menegaskan komitmennya untuk tetap menjaga kualitas kajian dan litbang. Dengan mengoptimalkan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, Kemenhan berharap dapat menghasilkan output yang berkualitas tinggi meskipun dengan anggaran yang lebih efisien. Langkah ini menunjukkan upaya Kemenhan untuk mencapai efisiensi tanpa mengorbankan kualitas dan tujuan strategisnya.
Efisiensi anggaran bukan berarti penurunan kualitas. Kemenhan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas kajian dan litbang demi mendukung tugas pokok dan fungsi Kementerian Pertahanan dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).