Mendagri Tito Karnavian: Efisiensi Anggaran Kemendagri 2025, Belajar dari Pandemi COVID-19
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengumumkan efisiensi anggaran Kemendagri tahun 2025 hingga 57,46 persen, terinspirasi dari strategi efisiensi yang diterapkan selama pandemi COVID-19, dengan tetap memprioritaskan program utama.
![Mendagri Tito Karnavian: Efisiensi Anggaran Kemendagri 2025, Belajar dari Pandemi COVID-19](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/140052.703-mendagri-tito-karnavian-efisiensi-anggaran-kemendagri-2025-belajar-dari-pandemi-covid-19-1.jpg)
Jakarta, 2 Maret 2024 - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan bahwa strategi efisiensi anggaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tahun 2025 terinspirasi dari pengalaman menghadapi pandemi COVID-19. Pengurangan anggaran yang signifikan ini merupakan respons terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
Dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Tito menjelaskan bahwa penanganan pandemi COVID-19 mengajarkan Kemendagri untuk melakukan efisiensi anggaran secara efektif. "Kami belajar dari peristiwa COVID-19," ujar Tito, "dimana terjadi perubahan drastis. Kami melihat efisiensi yang bisa dilakukan."
Salah satu contoh efisiensi yang dilakukan selama pandemi adalah pengurangan kegiatan fisik, seperti rapat-rapat yang beralih ke daring atau zoom meeting. Jumlah pegawai yang bekerja di kantor juga berkurang hingga 25 persen. "Terlepas dari itu semua, kegiatan Kemendagri dan BNPP tetap berjalan lancar," tambah Tito.
Dengan pengalaman tersebut sebagai acuan, Kemendagri akan tetap memprioritaskan program-program utama dalam rencana efisiensi anggaran tahun 2025. "Efisiensi anggaran akan dilakukan secara cermat," tegas Tito, "agar program utama Kemendagri dan BNPP tetap berjalan tanpa hambatan."
Anggaran Kemendagri tahun 2025 awalnya dipatok sebesar Rp4.792.328.518.000. Namun, setelah dilakukan efisiensi, anggarannya kini menjadi Rp2.038.635.518.000, atau mengalami pengurangan sebesar 57,46 persen.
Efisiensi anggaran tersebut menyasar berbagai pos, termasuk pengurangan signifikan pada anggaran alat tulis kantor (90 persen), kegiatan seremonial (56,9 persen), rapat dan seminar (45 persen), serta pos-pos lainnya seperti kajian dan analisis, diklat, honorarium, percetakan, sewa gedung, dan perjalanan dinas. Rincian efisiensi di berbagai sektor tersebut mencapai angka yang signifikan.
Kesimpulannya, Kemendagri menerapkan strategi efisiensi anggaran tahun 2025 dengan belajar dari pengalaman pandemi COVID-19. Meski mengurangi anggaran hingga hampir 60 persen, Kemendagri memastikan program-program utamanya tetap berjalan dengan lancar. Proses ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melakukan penghematan, sekaligus memastikan efektivitas penggunaan anggaran negara.