Kemenhub Minta KAI Optimalkan Prosedur Operasional Angkutan Lebaran 2025
Menjelang Lebaran 2025, Kemenhub meminta PT KAI untuk mengoptimalkan prosedur operasional demi keamanan dan kenyamanan pemudik.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), M. Risal Wasal, meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk memastikan prosedur operasional berjalan dengan baik selama Angkutan Lebaran 2025. Permintaan ini disampaikan dalam Apel Gelar Pasukan Angkutan Lebaran 2025 di Stasiun Gambir, Jakarta, pada Senin, 24 Maret 2024. Angkutan Lebaran 2025 sendiri dijadwalkan berlangsung dari tanggal 21 Maret hingga 11 April.
Risal Wasal menekankan aspek keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama. Ia berharap seluruh jajaran KAI memastikan semua prosedur operasional berjalan lancar untuk menjamin keamanan penumpang. Penyelenggaraan Angkutan Lebaran, menurut Risal, merupakan momen krusial dalam mendukung mobilitas masyarakat selama mudik. Oleh karena itu, pelayanan prima di setiap aspek operasional harus diutamakan, mulai dari fasilitas stasiun hingga kemudahan akses informasi.
"Aspek keselamatan dan keamanan harus menjadi prioritas utama. Seluruh jajaran KAI diharapkan dapat memastikan semua prosedur operasional berjalan dengan baik untuk menjaga keamanan penumpang selama perjalanan," tegas Risal. Ia juga berharap KAI dapat menghadirkan perjalanan yang aman, nyaman, dan bermakna bagi masyarakat yang merayakan Lebaran.
Kesiapan KAI Hadapi Angkutan Lebaran 2025
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, menyatakan bahwa Apel Gelar Pasukan tersebut merupakan bukti kesiapan KAI dalam menyelenggarakan Angkutan Lebaran 2025/1446 H. Ia menegaskan bahwa Angkutan Lebaran bukanlah kegiatan rutin biasa, melainkan momen yang membutuhkan perhatian dan persiapan ekstra.
"Angkutan Lebaran 2025/1446 H bukan merupakan kegiatan yang bersifat business as usual, yang berarti angkutan Lebaran bukan hanya sekadar agenda rutin tahunan," ujar Didiek. KAI berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan semangat kebersamaan dan kesiapan yang matang. Targetnya adalah menghadirkan pengalaman mudik yang aman, nyaman, dan berkesan bagi para pemudik.
Didiek menambahkan bahwa KAI tidak lagi menggunakan cara-cara konvensional, melainkan mengadopsi pendekatan inovatif, fleksibel, dan adaptif untuk memberikan pengalaman baru kepada pelanggan. KAI juga menyiagakan 2.021 petugas tambahan yang tersebar di berbagai titik, termasuk posko prasarana, perlintasan sebidang, stasiun, kereta api, serta untuk kebersihan dan pengamanan.
"Dengan berbagai upaya ini, KAI memastikan masyarakat dapat menikmati perjalanan mudik yang tenang, menyenangkan, dan penuh makna bersama keluarga," kata Didiek.
Optimalisasi Prosedur Operasional untuk Kenyamanan Pemudik
Permintaan Kemenhub kepada KAI untuk mengoptimalkan prosedur operasional mencakup berbagai aspek. Hal ini meliputi peningkatan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api, peningkatan kenyamanan penumpang di dalam kereta dan stasiun, serta kemudahan akses informasi bagi para pemudik. KAI diharapkan dapat memberikan pelayanan yang prima dan memastikan perjalanan mudik berjalan lancar tanpa hambatan.
Dengan adanya penambahan petugas keamanan dan kebersihan, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penumpang selama perjalanan. Selain itu, optimalisasi prosedur operasional juga mencakup peningkatan sistem informasi dan komunikasi, sehingga para pemudik dapat dengan mudah mendapatkan informasi terkini terkait perjalanan kereta api.
Kesiapan KAI dalam menghadapi Angkutan Lebaran 2025 menjadi kunci keberhasilan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Komitmen KAI untuk menghadirkan pengalaman mudik yang aman, nyaman, dan berkesan sangat penting untuk memastikan kepuasan para pemudik.
Melalui berbagai upaya yang dilakukan, baik oleh Kemenhub maupun PT KAI, diharapkan Angkutan Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan memberikan pengalaman yang positif bagi seluruh masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.