Kemenkes Luncurkan Program Perbaikan RSUD di Daerah Terpencil
Pemerintah melalui Kemenkes memulai program 'Quick Win' untuk meningkatkan kualitas 66 RSUD di daerah terpencil, dimulai dengan peningkatan RSUD Reda Bolo di Sumba Barat Daya menjadi tipe C pada Desember 2025.
Program peningkatan kualitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dimulai dengan pembangunan RSUD Reda Bolo di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Peletakan batu pertama pembangunan infrastruktur RSUD ini menandai dimulainya program 'Quick Win' Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan kesehatan di daerah terpencil.
Mengapa program ini penting? Indonesia masih menghadapi tantangan kesenjangan akses layanan kesehatan. Banyak masyarakat di daerah terpencil kesulitan mendapatkan perawatan medis memadai. Program 'Quick Win' ini bertujuan mengatasi permasalahan tersebut dengan meningkatkan kualitas RSUD di berbagai wilayah. Inisiatif ini diyakini mampu mempercepat pemerataan layanan kesehatan di seluruh Indonesia.
Bagaimana program ini dijalankan? Kemenkes akan meningkatkan tipe RSUD Reda Bolo dari tipe D menjadi tipe C. Hal ini berarti RSUD akan memiliki fasilitas yang lebih lengkap dan memadai. Peningkatan mencakup pembangunan gedung tiga lantai dengan kapasitas 100 tempat tidur, fasilitas ICU, PICU, ruang operasi modern, cathlab, laboratorium lengkap, dan peralatan canggih lainnya. Selain itu, akan tersedia dokter spesialis dasar seperti spesialis penyakit dalam, bedah, kebidanan, dan anak.
Apa dampaknya? Dengan peningkatan fasilitas dan tenaga medis, RSUD tipe C mampu menangani kasus medis lebih kompleks. Pasien tidak perlu lagi dirujuk ke rumah sakit di kota besar, sehingga mempercepat akses perawatan dan mengurangi beban rumah sakit rujukan. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa pasien tidak perlu lagi dikirim ke Kupang untuk perawatan, sehingga mereka dapat menerima pengobatan yang lebih cepat dan efektif.
Sumber Daya Manusia: Kunci Keberhasilan. Selain infrastruktur, Kemenkes juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia. Program beasiswa dan fellowship akan mencetak dokter spesialis lokal yang akan mengabdi di daerah asalnya. Hal ini penting untuk menjamin keberlanjutan program peningkatan kualitas RSUD.
Jangkauan Program Quick Win. Program 'Quick Win' ini menargetkan 66 RSUD di kabupaten/kota terpencil, perbatasan, dan kepulauan. Sebanyak 32 RSUD akan ditingkatkan pada tahun 2025, dan 34 lainnya pada tahun 2026. Peningkatan RSUD Reda Bolo ditargetkan selesai pada Desember 2025.
Dukungan Pemerintah. Kepala Staf Kepresidenan A.M. Putranto menyatakan bahwa program ini merupakan komitmen nyata pemerintah untuk pemerataan layanan kesehatan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama di wilayah terpencil. Peningkatan kapasitas RSUD seperti di Reda Bolo menjadi bukti nyata komitmen tersebut.
Kesimpulan: Program 'Quick Win' Kemenkes untuk meningkatkan kualitas RSUD di daerah terpencil merupakan langkah strategis dalam pemerataan akses layanan kesehatan. Dengan peningkatan infrastruktur dan sumber daya manusia, diharapkan kualitas layanan kesehatan di daerah terpencil dapat meningkat signifikan, menjamin akses kesehatan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.