Program Percepat Mutu RSUD: Transformasi RSUD Reda Bolo di NTT
Kementerian Kesehatan meluncurkan program 'Quick Win' untuk meningkatkan kualitas RSUD di Indonesia, dimulai dengan peningkatan RSUD Reda Bolo di NTT menjadi tipe C dengan fasilitas modern dan SDM mumpuni.
Program Percepat Mutu RSUD: Transformasi RSUD Reda Bolo di NTT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi memulai program 'Quick Win' untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Indonesia. Program ini dicanangkan di RSUD Reda Bolo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (17/1). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya di daerah terpencil.
Salah satu fokus utama adalah peningkatan status RSUD Reda Bolo dari tipe D menjadi tipe C. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa peningkatan status ini akan dibarengi dengan peningkatan fasilitas yang signifikan. Dengan peningkatan ini, pasien dengan kasus serius tidak lagi perlu dirujuk ke rumah sakit di Kupang atau bahkan Jakarta.
"Pasien tidak perlu lagi dikirim ke Kupang. Rumah sakit ini dapat melayani masyarakat dengan lebih baik," jelas Menkes Budi dalam keterangan tertulis Jumat lalu. Peningkatan fasilitas meliputi pembangunan gedung tiga lantai berkapasitas 100 tempat tidur, ruang operasi modern, laboratorium lengkap, poliklinik, dan penambahan berbagai peralatan medis seperti ICU, PICU, dan HCU.
Selain infrastruktur, program ini juga memperhatikan sumber daya manusia (SDM). Kemenkes akan memberikan beasiswa dan program pelatihan untuk menghasilkan dokter spesialis lokal yang dapat bertugas di daerah asal mereka. Hal ini penting karena RSUD tipe C memerlukan dokter spesialis dasar, seperti ahli penyakit dalam, bedah, anak, kandungan, dan kebidanan, untuk menangani kasus medis yang lebih kompleks.
Peningkatan kapasitas diagnostik juga menjadi fokus utama. Menurut Menkes Budi, hal ini akan meningkatkan layanan kesehatan secara keseluruhan di wilayah tersebut. "Dengan fasilitas dan tenaga medis yang memadai, RSUD tipe C juga berperan penting sebagai penghubung dalam sistem rujukan. Mereka dapat mengurangi beban rumah sakit besar dan mempercepat akses layanan bagi masyarakat," tambahnya.
Kepala Staf Kepresidenan, A.M. Putranto, menyatakan bahwa program ini merupakan komitmen pemerintah untuk pemerataan layanan kesehatan. "Peningkatan kapasitas RSUD seperti di Reda Bolo merupakan wujud nyata untuk memastikan semua masyarakat, terutama di daerah terpencil, dapat merasakan layanan kesehatan berkualitas," ujarnya dalam keterangan pers Jumat lalu.
Program 'Quick Win' ini akan dilaksanakan di 66 RSUD di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan. Sebanyak 32 RSUD akan ditingkatkan pada tahun 2025 dan 34 lainnya pada tahun 2026. Sementara itu, pembangunan RSUD Reda Bolo ditargetkan selesai pada Desember 2025.
Program ini diharapkan mampu meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang selama ini kurang terlayani. Dengan peningkatan kapasitas dan fasilitas RSUD, diharapkan angka kesakitan dan kematian dapat ditekan, serta masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan yang lebih baik dan terjangkau.