Kemenko PM Susun Standar Pelatihan UMKM: Dorong Naik Kelas dan Efisiensi Anggaran
Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menyusun standar pelatihan UMKM dengan 12 modul untuk meningkatkan kualitas pelatihan dan efisiensi anggaran.

Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) tengah berupaya meningkatkan kualitas pelatihan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong UMKM naik kelas dan meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran negara. Langkah konkret yang diambil adalah penyusunan standardisasi pelatihan UMKM yang komprehensif.
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, menjelaskan dalam diskusi media di Jakarta bahwa standardisasi ini berupa silabus pelatihan yang akan memberikan panduan jelas bagi para pelatih. Hal ini diharapkan dapat memastikan pelatihan yang efektif dan terarah bagi para pelaku UMKM.
Standardisasi ini diyakini akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas UMKM di Indonesia. Dengan pelatihan yang terstandarisasi, diharapkan para pelaku UMKM dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis mereka, sehingga mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Standar Pelatihan UMKM: 12 Modul Menuju Go Ekspor
Standar pelatihan yang disusun Kemenko PM akan mencakup 12 modul pelatihan. Modul-modul tersebut akan membahas berbagai aspek penting dalam pengembangan bisnis UMKM, mulai dari dasar-dasar manajemen bisnis hingga strategi ekspor. Kurikulum dirancang untuk mengakomodasi berbagai tingkatan UMKM, mulai dari pemula, menengah, hingga yang sudah lebih maju.
Leontinus Alpha Edison mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pelatihan UMKM yang selama ini berjalan tanpa panduan yang jelas, khususnya di daerah-daerah kecil. "Saya membayangkan apabila trainer di daerah kecil, kalau kita tidak bantu dengan silabus yang cukup jelas, ya kasihan juga mereka," ujarnya. Oleh karena itu, penyusunan modul yang lengkap dan terstruktur menjadi sangat penting untuk menjamin kualitas pelatihan.
Dengan adanya modul yang terstandarisasi, diharapkan para pelatih di seluruh Indonesia dapat memberikan pelatihan yang berkualitas dan konsisten. Hal ini akan memastikan bahwa para pelaku UMKM mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis mereka.
Modul ini juga dirancang untuk menyelaraskan berbagai program pelatihan UMKM yang sudah ada di berbagai kementerian dan lembaga. Dengan demikian, diharapkan program-program tersebut dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Efisiensi Anggaran dan Peningkatan Kualitas Pelatihan
Salah satu tujuan utama dari standardisasi pelatihan ini adalah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran. Leontinus menjelaskan bahwa pelatihan yang tidak sesuai standar cenderung gagal dan akan berdampak pada pemborosan anggaran. "Kami sudah tahu bahwa pelatihan yang tidak sesuai standar pasti gagal. Karena saat ini, banyak pelatihan yang berjalan tanpa acuan yang jelas," tuturnya.
Dengan adanya standar pelatihan yang jelas, kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, dan pemerintah kota dapat mengakses modul pelatihan dan menggunakannya sebagai acuan. Hal ini akan memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk pelatihan UMKM digunakan secara efektif dan tepat sasaran.
Standar ini juga akan mempengaruhi program-program pelatihan yang sudah berjalan di kementerian dan lembaga lain. Semua program tersebut diharapkan dapat mengacu pada standar yang sedang disusun, sehingga tercipta keseragaman dan peningkatan kualitas pelatihan secara menyeluruh.
Dengan adanya standardisasi ini, diharapkan pelatihan UMKM di Indonesia akan semakin berkualitas dan terarah. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan daya saing UMKM Indonesia di pasar global dan pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.