Kemenkum Optimalkan Sertifikasi Merek: 11.074 Dokumen Selesai dalam 5 Hari
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) berhasil menyelesaikan 11.074 sertifikasi merek dalam waktu 5 hari kerja lewat program optimalisasi yang melibatkan pelatihan pegawai dan pengawasan ketat, bertujuan meningkatkan efisiensi dan layanan.
Kemenkumham Sukses Optimalkan Layanan Sertifikasi Merek
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) berhasil menyelesaikan 11.074 dokumen sertifikasi merek hanya dalam waktu lima hari kerja. Prestasi ini merupakan hasil dari program optimalisasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Kemenkumham dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan sertifikasi merek.
Mengapa dan Bagaimana Optimalisasi Dilakukan?
Langkah cepat Kemenkumham ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan layanan sertifikasi merek. Program optimalisasi dimulai dengan pelatihan intensif bagi para pegawai yang ditugaskan untuk menangani sertifikasi merek. Pelatihan ini difokuskan untuk meningkatkan kemampuan dan produktivitas tim dalam menyelesaikan dokumen. Selanjutnya, semua pegawai, khususnya Tim Kerja Sertifikasi di Subdirektorat Permohonan dan Pelayanan Merek, bekerja dengan target dan evaluasi yang lebih ketat.
Kepala Subdirektorat Permohonan dan Pelayanan Merek DJKI, Ranie Utami Ronie, menyatakan bahwa kerja keras tim memastikan seluruh dokumen diselesaikan tepat waktu agar proses pendaftaran merek berjalan lancar. Ia menekankan komitmen DJKI untuk memberikan layanan optimal bagi masyarakat.
Sistem yang Lebih Efisien untuk Masa Depan
Direktur Merek dan Indikasi Geografis DJKI, Hermansyah Siregar, menjelaskan bahwa program ini tak hanya bertujuan menyelesaikan tunggakan, tetapi juga membangun sistem yang lebih efisien dan efektif di masa mendatang. Pengawasan ketat dilakukan oleh Kepala Subdirektorat terkait dengan laporan berkala kepada Direktur Merek dan Indikasi Geografis. Hermansyah sendiri secara berkala memantau progres sertifikasi lewat sistem e-Proline untuk memastikan kelancaran proses.
Sebelumnya, hambatan jaringan internet kerap mengganggu proses sertifikasi. Dengan optimalisasi ini, diharapkan masalah tersebut dapat diminimalisir. Hermansyah menegaskan bahwa inovasi ini tidak hanya untuk mengatasi masalah saat ini, namun juga untuk mencegah hambatan serupa di masa depan.
Dukungan Bagi Pelaku Usaha
Upaya optimalisasi ini menunjukkan keseriusan DJKI dalam mendukung pelaku usaha yang bergantung pada perlindungan merek untuk keberlanjutan bisnis mereka. Program ini juga selaras dengan komitmen DJKI untuk menciptakan layanan pendaftaran merek yang lebih cepat, transparan, dan akuntabel. Dengan sistem yang lebih efisien, diharapkan para pelaku usaha dapat lebih mudah dan cepat mendapatkan sertifikasi merek.
Kesimpulan
Kemenkumham melalui DJKI menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan layanan publik, khususnya dalam hal sertifikasi merek. Penyelesaian 11.074 dokumen dalam waktu 5 hari kerja merupakan bukti nyata dari keberhasilan program optimalisasi. Ke depannya, DJKI optimistis layanan pendaftaran dan sertifikasi merek di Indonesia akan semakin baik dan efisien, mendukung penguatan ekosistem kekayaan intelektual nasional. Langkah ini sejalan dengan semangat reformasi birokrasi untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.