Kemenkumham Bali Serahkan Sertifikat Merek Gotik: Inovasi Penanganan Sampah Plastik Badung Resmi Diakui
Pemerintah Kabupaten Badung kini resmi memiliki Sertifikat Merek Gotik untuk inovasi penanganan sampah plastik. Bagaimana langkah selanjutnya dalam mewujudkan Badung bebas sampah?

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali secara resmi menyerahkan sertifikat pendaftaran merek Go Penanganan Sampah Plastik (Gotik) kepada Pemerintah Kabupaten Badung. Penyerahan ini berlangsung di Mangupura, Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat, 8 Agustus. Langkah ini menandai pengakuan resmi terhadap inovasi pengelolaan sampah yang digagas oleh Pemkab Badung.
Inovasi Program Gotik ini bermula dari keprihatinan mendalam atas banyaknya pemberitaan media asing mengenai pencemaran laut dan sungai oleh sampah plastik di kawasan Badung. Sebagai destinasi wisata kelas dunia, isu sampah menjadi sangat krusial. Program ini digagas untuk mencari solusi konkret terhadap permasalahan sampah plastik yang mengancam kelestarian lingkungan dan citra pariwisata.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Badung, Putu Eka Merthawan, yang merupakan penggagas inovasi Gotik, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kemenkumham atas pengesahan merek ini. Pengakuan ini diharapkan dapat memperkuat implementasi program. Tujuannya adalah mewujudkan Badung yang bersih dan bebas dari sampah plastik.
Latar Belakang dan Genesis Program Gotik
Inovasi Program Gotik lahir dari kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah sampah plastik yang kian mengkhawatirkan di Badung. Wilayah ini, dengan pesona pariwisata globalnya, menghadapi tantangan serius akibat pencemaran lingkungan. Pemberitaan negatif di media internasional menjadi pemicu utama bagi pemerintah daerah untuk bertindak cepat.
Putu Eka Merthawan, saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Badung, merasa terpanggil untuk mencari solusi inovatif. Ia menyadari bahwa keberlanjutan pariwisata Badung sangat bergantung pada kebersihan lingkungan. Dari pemikiran inilah, ide untuk menciptakan sebuah program penanganan sampah yang komprehensif, dikenal sebagai Gotik, mulai terbentuk.
Program Gotik dirancang sebagai upaya sistematis untuk mengurangi dan mengelola sampah plastik secara efektif. Harapannya, inovasi ini tidak hanya membersihkan lingkungan tetapi juga mengubah perilaku masyarakat terhadap sampah. Pengesahan Sertifikat Merek Gotik menjadi tonggak penting dalam perjalanan program ini.
Implementasi dan Peran Masyarakat dalam Gotik
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, Ida Bagus Gde Arjana, mengungkapkan rasa syukurnya atas pengesahan hak merek inovasi Gotik. Pihaknya kini menjadi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengampu program ini. DLHK berkomitmen untuk melanjutkan dan memperluas implementasi Gotik di seluruh wilayah Badung.
Program Gotik berfokus pada pengurangan sampah plastik sekali pakai melalui pelibatan aktif seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari tingkat banjar, desa, hingga kelurahan, masyarakat didorong untuk menjadi bagian integral dari solusi. Kesadaran kolektif terhadap pentingnya pengelolaan sampah menjadi kunci keberhasilan.
Pola penanganan sampah yang diterapkan dalam Gotik menekankan pada pemilahan sampah dari sumbernya. Masyarakat didorong untuk mengelola sampah organik secara mandiri, misalnya melalui komposting. Sementara itu, sampah anorganik yang memiliki nilai ekonomi dapat diserahkan kepada off-taker atau pengepul.
Residu sampah yang tidak dapat didaur ulang atau diolah secara mandiri akan diselesaikan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Pendekatan terpadu ini bertujuan untuk meminimalkan jumlah sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pengelolaan sampah yang komprehensif ini diharapkan dapat mengatasi masalah pencemaran lingkungan secara signifikan.
Visi Badung Bersih dan Pariwisata Berkelanjutan
Pengelolaan sampah yang mencemari lingkungan, khususnya di wilayah destinasi wisata, memerlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Ida Bagus Gde Arjana menegaskan bahwa tanpa dukungan dan kesadaran masyarakat, upaya pemerintah akan kurang optimal. Gotik berupaya menumbuhkan rasa memiliki terhadap lingkungan.
Dengan menciptakan lingkungan yang bersih, asri, dan lestari, Badung dapat mewujudkan pariwisata berkualitas yang berkelanjutan. Kebersihan adalah aset utama bagi industri pariwisata, menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan pengalaman mereka. Program Gotik menjadi fondasi penting untuk mencapai visi ini.
Sertifikat Merek Gotik bukan hanya sekadar pengakuan hukum, melainkan juga simbol komitmen Badung terhadap lingkungan. Ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan inovasi serupa. Keberlanjutan Program Gotik akan memastikan Badung tetap menjadi destinasi favorit dengan lingkungan yang terjaga.