Kementan dan TNI Tanam Padi di Nunukan, Dorong Swasembada Pangan
Kementan, TNI, dan petani Nunukan berkolaborasi menanam padi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung swasembada pangan nasional, mengatasi kendala akses teknologi dan pelatihan bagi petani.
Kementan dan TNI bahu-membahu dengan petani Nunukan dalam upaya meningkatkan produksi padi. Kegiatan penanaman padi bersama ini berlangsung Sabtu lalu di lahan penangkaran benih di Kelurahan Mansapa, Nunukan Selatan. Kehadiran Direktur Aneka Kacang dan Umbi (AKABI) Kementan RI, Dyah Susikarti, dan Dandim 0911/Nunukan, Letkol Inf. Albert Frantesca Hutagalung, semakin mengukuhkan komitmen program ini.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mendukung program swasembada pangan nasional. Kabupaten Nunukan, yang memiliki potensi pertanian padi yang besar, masih memiliki banyak lahan belum tergarap optimal. Oleh karena itu, salah satu fokus utama adalah meningkatkan produktivitas lahan yang ada, mengubah lahan tidak produktif menjadi lahan produktif.
Strategi peningkatan produktivitas difokuskan pada penggunaan teknologi pertanian modern. Kementan mendorong penggunaan benih unggul, penerapan sistem irigasi efisien, dan pelatihan intensif bagi para petani. Inovasi teknologi ini diharapkan mampu mendongkrak hasil panen.
Kendala yang dihadapi petani Nunukan juga menjadi perhatian utama. Dalam diskusi, para petani menyampaikan kendala akses teknologi dan keterbatasan pengetahuan pertanian. Menanggapi hal ini, Kementan berkomitmen untuk memberikan pendampingan dan pelatihan berkelanjutan.
Kolaborasi menjadi kunci keberhasilan program ini. Sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Nunukan, TNI, dan petani setempat sangat penting. Dukungan TNI, khususnya dalam sosialisasi dan pengawalan program, sangat diapresiasi.
Letkol Inf. Albert Frantesca Hutagalung menekankan pentingnya semangat gotong royong. Beliau optimistis bahwa dengan kerja sama yang solid, produksi padi di Nunukan akan meningkat signifikan. Hal ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Keberhasilan program ini diharapkan mampu mendorong swasembada pangan. Dengan mengatasi kendala akses teknologi dan pelatihan, serta melalui kolaborasi yang kuat antar berbagai pihak, peningkatan produksi padi di Nunukan menjadi lebih realistis. Program ini menjadi contoh nyata sinergi untuk mencapai ketahanan pangan Indonesia.