Kementerian Parekraf dan HIPMI-HCI Jajaki Kerja Sama Dorong Ekspor Produk Halal
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) dan HIPMI-HCI berencana menjalin kerja sama untuk meningkatkan ekspor produk halal Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Jakarta, 8 September 2023 - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Teuku Riefky Harsya, baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia - Kuliner Indonesia (HIPMI-HCI) untuk membahas potensi kolaborasi dalam memperkuat sektor kuliner dan meningkatkan ekspor produk halal Indonesia. Pertemuan tersebut menghasilkan rencana kerja sama strategis yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan ekspor produk halal.
Menurut pernyataan resmi Kementerian Parekraf, Menparekraf menekankan pentingnya kolaborasi antara Kementerian Parekraf dan HIPMI-HCI. Kerja sama ini dinilai krusial untuk meningkatkan daya saing produk halal Indonesia di pasar global. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) sektor ekonomi kreatif dan mendorong pertumbuhan ekspor.
HIPMI-HCI, sebuah organisasi otonom di bawah HIPMI yang fokus pada pengembangan industri kuliner, memiliki 843 merek lokal sebagai anggotanya. Organisasi ini bertujuan untuk memfasilitasi diskusi, menginspirasi kolaborasi, dan menyediakan platform bagi para pemangku kepentingan di industri kuliner untuk mengeksplorasi pendekatan inovatif dalam mempromosikan masakan Indonesia di kancah internasional. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Potensi Kolaborasi untuk Dorong Ekspor Produk Halal
Menparekraf Teuku Riefky Harsya menyatakan bahwa misi HIPMI-HCI sejalan dengan target sektor ekonomi kreatif untuk meningkatkan kontribusi PDB hingga 8,37 persen pada tahun 2029, dengan tingkat pertumbuhan ekspor sebesar 5,96 persen. Pemerintah, menurutnya, memiliki peran penting dalam promosi produk halal Indonesia di pasar internasional. Kerja sama dengan HIPMI-HCI akan difokuskan pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memperluas jangkauan merek Indonesia ke pasar global.
Ketua HIPMI-HCI, Cikhita Sebayang, melihat pertemuan dengan Menparekraf sebagai peluang emas bagi para pelaku usaha makanan dan minuman (F&B) untuk meningkatkan skala usaha mereka dan sukses di pasar internasional. "Ini adalah kesempatan bagi pengusaha F&B Indonesia untuk tumbuh dan sukses di pasar internasional," ujarnya. Ia berharap program-program yang dihasilkan dari kolaborasi ini dapat segera direalisasikan. Salah satu fokus utamanya adalah pengakuan kekayaan intelektual (KI) lokal Indonesia di pasar global untuk meningkatkan daya saing kuliner halal Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan meningkatkan ekspor produk halal, Indonesia dapat memperkuat posisinya di pasar global dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemberdayaan UMKM menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan ini, karena UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
Strategi Peningkatan Ekspor Produk Halal
Beberapa strategi yang dapat diimplementasikan melalui kolaborasi ini antara lain: peningkatan kualitas produk, pengembangan branding dan kemasan yang menarik, serta perluasan akses pasar internasional. Selain itu, pelatihan dan pendampingan bagi UMKM dalam hal manajemen bisnis, pemasaran digital, dan standar halal juga sangat penting. Pemerintah juga perlu memfasilitasi kemudahan akses pembiayaan bagi UMKM yang ingin mengembangkan bisnisnya.
Pentingnya perlindungan Kekayaan Intelektual (KI) juga menjadi sorotan. Dengan melindungi KI produk-produk halal Indonesia, maka akan tercipta nilai tambah dan daya saing yang lebih tinggi di pasar internasional. Hal ini akan melindungi para pelaku usaha dari pembajakan dan memastikan keberlanjutan bisnis mereka.
Kolaborasi antara Kementerian Parekraf dan HIPMI-HCI diharapkan mampu menciptakan sinergi yang kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui peningkatan ekspor produk halal. Dengan strategi yang tepat dan komitmen dari semua pihak, Indonesia dapat menjadi pemain utama di pasar produk halal global.
Ke depannya, kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan program-program konkret yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh para pelaku usaha UMKM di sektor kuliner halal. Dukungan pemerintah dan sinergi antar stakeholder menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan ekspor produk halal Indonesia dan memperkuat perekonomian nasional.