Sertifikasi Halal: Kunci Sukses Produk Indonesia Tembus Pasar Global?
Menekraf menekankan pentingnya sertifikasi halal bagi produk UMKM Indonesia untuk menembus pasar global, terutama negara-negara mayoritas Muslim, meskipun Indonesia masih memiliki potensi besar yang belum tergarap.

Jakarta, 12 Maret 2024 - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya, menyatakan bahwa sertifikasi halal menjadi kunci utama bagi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia untuk menembus pasar global, khususnya negara-negara dengan populasi Muslim yang mayoritas. Hal ini disampaikan dalam acara Indonesia Go Global yang diselenggarakan oleh HIPMI Culinary Indonesia (HCI) di Jakarta. Pernyataan ini muncul sebagai respon atas potensi besar pasar global yang masih belum tergarap secara optimal oleh Indonesia.
Dalam sambutannya, Menekraf Riefky menekankan bahwa sertifikasi halal bukan beban, melainkan peluang emas. "Kuliner Indonesia itu, dengan adanya lisensi halal, sertifikat halal, itu sebetulnya jangan dianggap itu sebagai beban. Justru itu, dengan sertifikasi halal Indonesia, produk Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa untuk masuk ke negara-negara yang mayoritasnya Islam," tegas Menekraf Riefky. Ia juga mencontohkan beberapa keberhasilan produk lokal Indonesia yang telah sukses menembus pasar internasional berkat sertifikasi halal.
Lebih lanjut, Menekraf Riefky menghimbau agar pelaku UMKM tidak memandang sertifikasi halal sebagai proses yang rumit dan sulit. Sebaliknya, sertifikasi halal harus dilihat sebagai sebuah kesempatan untuk mengangkat produk kuliner lokal ke kancah internasional dan bersaing dengan produk-produk dari negara lain. Dengan demikian, sertifikasi halal bukan hanya sekadar pemenuhan regulasi, tetapi juga strategi pemasaran yang efektif.
Potensi Pasar Halal Global yang Menjanjikan
Sementara itu, Sekretaris Utama (Sestama) Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Aqil Irham, mengungkapkan bahwa Indonesia masih memiliki potensi pasar halal yang sangat besar, terutama di sektor kuliner. Indonesia, menurut Aqil, masih berada di peringkat kedelapan sebagai negara pengekspor produk halal ke 56 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Posisi ini berada di bawah negara-negara seperti Perancis, Rusia, India, dan China yang menduduki peringkat teratas.
Aqil memaparkan data yang menunjukkan bahwa pengeluaran konsumen Muslim dunia mencapai 3 triliun dolar AS, sementara Indonesia baru memperoleh bagian sebesar 13,38 miliar dolar AS. "Spending konsumen Muslim dunia 3 triliun dolar AS dan Indonesia baru mendapat bagian 13,38 miliar dolar AS. Jadi kuenya masih luas, masih besar untuk ekspor produk-produk halal di negara anggota OKI yang ada 56 negara, jadi saya kira untuk produk halal khususnya makanan minuman, pasarnya masih luas," jelas Aqil. Angka ini menunjukkan betapa besarnya peluang yang belum dimanfaatkan oleh Indonesia.
Aqil juga berharap adanya dukungan dan dorongan dari Kementerian Ekonomi Kreatif untuk membantu UMKM dan industri kreatif Indonesia agar dapat lebih mudah menembus pasar internasional. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antar lembaga pemerintah untuk memaksimalkan potensi ekonomi kreatif Indonesia di pasar global.
Strategi Penguasaan Pasar Global
Untuk mengoptimalkan potensi ini, diperlukan strategi yang komprehensif. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Peningkatan kualitas produk: Produk UMKM Indonesia harus terus meningkatkan kualitas dan inovasi agar mampu bersaing di pasar global.
- Pengembangan branding dan pemasaran: Branding yang kuat dan strategi pemasaran yang efektif sangat penting untuk menarik minat konsumen internasional.
- Kemudahan akses permodalan: Akses permodalan yang mudah akan membantu UMKM mengembangkan bisnis dan meningkatkan kapasitas produksi.
- Dukungan pemerintah yang berkelanjutan: Pemerintah perlu memberikan dukungan dan fasilitasi yang berkelanjutan bagi UMKM, termasuk dalam hal sertifikasi halal dan akses pasar.
Dengan memanfaatkan peluang pasar global yang besar dan dukungan pemerintah, produk-produk UMKM Indonesia berpotensi untuk menjadi pemain utama di pasar halal internasional. Sertifikasi halal menjadi kunci utama dalam membuka pintu menuju pasar global yang menjanjikan ini. Oleh karena itu, penting bagi para pelaku UMKM untuk memahami dan memanfaatkan peluang ini secara maksimal.