Menekraf Gandeng HIPMI Culinary Indonesia: Dorong Ekspor Kuliner Halal Indonesia Go Global
Menekraf dan HIPMI Culinary Indonesia berkolaborasi untuk meningkatkan ekspor produk kuliner halal Indonesia ke pasar global dan mendorong perekonomian nasional.

Jakarta, 8 Maret 2024 - Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya, baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan HIPMI Culinary Indonesia (HCI) untuk membahas potensi penguatan kolaborasi dalam mengembangkan ekspor produk kuliner halal Indonesia ke pasar internasional. Pertemuan ini menandai langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan daya saing produk kuliner Indonesia di kancah global dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan bagaimana meningkatkan ekspor produk halal Indonesia, siapa yang terlibat, kapan kolaborasi ini dimulai, mengapa kolaborasi ini penting, dan apa dampaknya bagi perekonomian Indonesia.
Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu lalu, Menekraf Riefky Harsya menekankan pentingnya kolaborasi antara Kementerian Ekonomi Kreatif dan HIPMI. "Kolaborasi antara Kementerian Ekonomi Kreatif dan HIPMI sangat penting untuk meningkatkan ekspor produk halal Indonesia ke pasar global dan mendorong perekonomian nasional," ujarnya. Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan sektor kuliner halal Indonesia sebagai salah satu pilar utama perekonomian kreatif.
HIPMI Culinary Indonesia, sebuah badan otonom di bawah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), memiliki peran krusial dalam kolaborasi ini. Dengan 843 jenama lokal di bawah naungannya, HCI memiliki jaringan yang luas dan potensi besar untuk mendorong ekspor produk kuliner halal Indonesia. HCI sendiri bertujuan untuk memfasilitasi diskusi, menginspirasi kolaborasi, dan menyediakan platform bagi para pemangku kepentingan dalam industri kuliner untuk mengembangkan strategi inovatif dalam mempromosikan kuliner Indonesia di pasar global. Hal ini sejalan dengan target kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB sebesar 8,37 persen pada 2029, dengan pertumbuhan ekspor sebesar 5,96 persen, seperti yang disampaikan oleh Menekraf.
Penguatan UMKM dan Ekspor Kuliner Halal
Menekraf Riefky Harsya menilai kolaborasi dengan HCI sangat sejalan dengan target pemerintah. Pemerintah memiliki peran signifikan dalam mempromosikan produk halal Indonesia di pasar internasional. Kolaborasi ini akan dimanfaatkan untuk memperkuat Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) di sektor kuliner, membantu mereka memperluas jangkauan pasar hingga ke tingkat global. Dengan dukungan pemerintah, UMKM diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk dan daya saingnya di pasar internasional.
Ketua HCI, Cikhita Sebayang, melihat audiensi dengan Kemenekraf sebagai peluang emas bagi pengusaha makanan dan minuman (F&B) Indonesia. "Ini kesempatan bagi pengusaha F&B Indonesia untuk berkembang dan sukses di pasar internasional," kata Cikhita. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan Kemenekraf untuk kemajuan ekonomi kreatif Indonesia. HCI berharap dapat segera merealisasikan program-program yang telah direncanakan, termasuk mencari Intellectual Property (IP) lokal yang terkenal di Indonesia untuk dibawa ke pasar global.
Cikhita menambahkan bahwa kolaborasi ini sangat penting untuk meningkatkan daya saing kuliner halal Indonesia di kancah internasional. Dengan menggabungkan kekuatan pemerintah dan sektor swasta, diharapkan akan tercipta sinergi yang efektif dalam mengembangkan dan mempromosikan kuliner halal Indonesia ke pasar global. Hal ini akan membuka peluang pasar yang lebih luas bagi para pelaku usaha kuliner halal di Indonesia.
Kolaborasi ini juga berfokus pada pengembangan strategi pemasaran yang efektif untuk produk kuliner halal Indonesia di pasar internasional. HCI dan Kemenekraf akan bekerja sama untuk mengidentifikasi pasar potensial dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat sasaran. Selain itu, kolaborasi ini juga akan mencakup pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi para pelaku usaha kuliner halal di Indonesia.
Potensi Kuliner Halal Indonesia di Pasar Global
Indonesia memiliki potensi besar dalam industri kuliner halal. Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam hal produksi dan penyediaan produk kuliner halal. Namun, untuk dapat bersaing di pasar global, diperlukan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta. Kolaborasi antara Kemenekraf dan HCI diharapkan dapat menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan ekspor kuliner halal Indonesia.
Langkah-langkah konkrit yang akan dilakukan dalam kolaborasi ini antara lain adalah identifikasi produk kuliner halal unggulan Indonesia, pengembangan strategi pemasaran yang efektif, serta pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi para pelaku usaha kuliner halal. Dengan dukungan pemerintah dan sektor swasta, diharapkan ekspor kuliner halal Indonesia dapat meningkat secara signifikan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Kesimpulannya, kolaborasi antara Kemenekraf dan HIPMI Culinary Indonesia merupakan langkah strategis dalam mengembangkan dan mempromosikan kuliner halal Indonesia di pasar global. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta, diharapkan ekspor kuliner halal Indonesia dapat meningkat dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini akan membuka peluang usaha yang lebih luas bagi para pelaku usaha kuliner halal di Indonesia dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional.