Kepri Capai 99,76 Persen Desa Berlistrik, Satu Desa Lagi Tersisa!
Realisasi desa berlistrik di Kepri telah mencapai 99,76 persen, tinggal satu desa lagi yang akan segera dialiri listrik PLN pada tahun 2025.

Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) hampir sepenuhnya menikmati akses listrik PLN. Direktur Utama PLN Batam, M. Irwansyah Putra, mengumumkan pada Selasa, 18 Februari 2025, bahwa realisasi desa berlistrik telah mencapai 99,76 persen. Hanya satu desa yang masih belum teraliri listrik PLN, yaitu Desa Lalang di Kabupaten Lingga. Kabar baiknya, desa ini telah masuk dalam peta jalan desa berlistrik PLN tahun 2025.
Capaian ini merupakan hasil kerja keras PLN dalam melistriki wilayah Kepri. Program ini tidak hanya mencakup desa-desa, tetapi juga pulau-pulau. Dari total 298 pulau berpenghuni di Kepri, sebanyak 162 pulau telah menikmati listrik PLN. PLN pun telah memiliki rencana untuk melistriki pulau-pulau yang masih belum terjangkau.
Keberhasilan program ini menunjukkan komitmen PLN dalam menyediakan akses energi yang merata bagi seluruh masyarakat Kepri. Kehadiran listrik PLN bukan hanya sekadar penerangan, tetapi juga menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas pendidikan, dan memperbaiki layanan kesehatan di daerah terpencil.
Target Elektrifikasi Pulau-Pulau di Kepri
PLN Batam telah menetapkan roadmap untuk elektrifikasi pulau-pulau di Kepri hingga tahun 2027. Sebanyak 136 pulau masih mengandalkan listrik dari pemerintah daerah dan swadaya masyarakat. PLN menargetkan 63 pulau akan teraliri listrik pada roadmap 2024-2027, dan tambahan 40 pulau pada roadmap 2027. Langkah ini menunjukkan komitmen PLN untuk menyelesaikan elektrifikasi di Kepri secara bertahap dan terencana.
Selain itu, PLN juga memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Sepuluh pulau telah mendapatkan PLTS komunal pada tahun ini, dan jumlahnya akan bertambah menjadi 24 pulau pada tahun 2026. PLTS komunal ini akan memberikan solusi energi bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat di pulau-pulau tersebut.
Untuk pulau-pulau kecil dengan jumlah penduduk di bawah 15 Kepala Keluarga (KK), PLN menerapkan Program SuperSun. Program ini menggunakan listrik tenaga surya individual berbasis baterai besar, memberikan solusi yang tepat guna dan efisien untuk daerah dengan populasi kecil.
Prioritas Listrik 24 Jam untuk Ibu Kota Kecamatan
Saat ini, masih ada 40 pulau di Kepri yang hanya mendapatkan pasokan listrik selama 14 jam. Sebanyak 11 pulau di antaranya merupakan ibu kota kecamatan, dan menjadi prioritas untuk mendapatkan akses listrik 24 jam. PLN berkomitmen untuk meningkatkan durasi pasokan listrik di daerah-daerah tersebut guna menunjang aktivitas masyarakat.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, juga menyatakan komitmennya untuk memastikan seluruh wilayah Kepri mendapatkan akses listrik yang merata dan berkelanjutan. Beliau menekankan pentingnya sinergi antara Pemprov Kepri dan PLN agar realisasi elektrifikasi dapat berjalan sesuai target. "Kami akan terus mengawal dan mempercepat realisasi Program Kepri Terang. Harapannya, dengan masuknya listrik PLN, aktivitas ekonomi masyarakat semakin berkembang, pendidikan semakin maju, dan kesejahteraan masyarakat meningkat," ujar Ansar.
Dengan komitmen bersama dari PLN dan Pemerintah Provinsi Kepri, target elektrifikasi di Kepri diharapkan dapat tercapai sepenuhnya. Kehadiran listrik PLN akan membawa dampak positif yang signifikan bagi kehidupan masyarakat Kepri, terutama di daerah-daerah terpencil.
Kepala Dinas ESDM Kepri, Darwin, menambahkan bahwa penggunaan EBT melalui PLTS merupakan langkah strategis PLN dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan ketahanan energi di Kepri. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mendorong pemanfaatan energi terbarukan.